Yoshido dan Dokter Akiko terburu-buru berlari ke ruangan isolasi. Asuka nampak menutup kedua mulutnya menahan jeritan. Tangannya sibuk membetulkan maskernya yang sepertinya robek habis terbuka paksa.
Penyelam itu terlihat sedang mengalami kejang hebat. Dokter Akiko dan Yoshido memegangi kedua tangannya yang terangkat kaku ke udara agar tubuhnya tidak terjatuh dari ranjang perawatan. Tidak sampai 30 detik tubuh kaku itu kemudian melemas dengan sendirinya. Tanda vital di monitor berbunyi datar. Penyelam itu telah menghembuskan nafas terakhirnya.
Dokter Akiko mencoba memastikan sekali lagi dengan memegang denyut nadi di leher dan pergelangan tangan si penyelam. Memang tidak ada lagi. Penyelam itu telah pergi.
Dokter Akiko menghela nafas panjang. Sesuatu mengusik benaknya. Penyelam ini mati terinfeksi virus yang tidak biasa. Satu hal yang perlu dipastikan lagi adalah cara penularan virusnya seperti apa. Mereka berada di atas kapal tanpa mesin yang terombang-ambing di lautan antah berantah.
Dokter yang nampak kelelahan ini menoleh ke arah Asuka.
"Kamu tidak apa-apa?"
Asuka hanya menggelengkan kepala sambil menahan perih di pipinya yang terluka terkena kuku penyelam yang kejang hebat tadi. Saat itu dia mencoba menahan kedua tangan penyelam agar jangan sampai melanjutkan tindakannya yang sangat aneh.
Dia melihat penyelam itu berusaha mencekik lehernya sendiri saat sedang kejang hebat tadi.
Bogor, 11 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H