Setelah situasi mulai tenang dan 2 orang yang terjatuh ke laut sudah pula diselamatkan, Kapten Shinji Akira memerintahkan anak buahnya melakukan assesment kerusakan secara visual. Meskipun sang kapten bisa melihat di layar monitor hanya ada indikasi kebocoran kecil di lambung kapal.
Suara di interkom anjungan berbunyi.
"Kapten, lambung kapal koyak cukup besar! Kebocoran kecil karena ujung es yang tajam dan cukup besar menembus masuk ke lambung kapal menahan kebocoran yang lebih besar."
"Abazure! Ini apa?!" terdengar umpatan kasar yang membuat Kapten Shinji mengrenyitkan dahi.
Sang kapten menekan tombol interkom.
"Berapa diameter bongkah es yang masuk lambung kapal?"
Hening sejenak. Lalu terdengar jawaban yang mengejutkan.
"Diameter ujung pecahan yang tajam dan masuk ke lambung sebesar 2 meter Kapten! Dan ada sesuatu di dalam bongkahan es ini!" jawaban itu terdengar agak panik.
Kapten Shinji Akira memberi isyarat kepada juru mudi agar menggantikannya memegang kemudi. Kapten ini bergegas menuruni anjungan menuju ruang lambung kapal di bagian bawah.
Kapten Shinji Akira melihat beberapa orang awak kapal mengerubungi bongkah es yang seolah ditanam di dinding lambung kapal secara sempurna.
Semua minggir dengan sikap hormat begitu melihat Kapten Shinji Akira mendekat.