Dan sebuah proses evakuasi skala besar-besaran pasti akan menimbulkan kekacauan di belakangnya. Sato san mengambil nafas panjang.
-----
Kapal besar pemburu paus bernama lambung Hantaa 01 itu meliuk-liuk menghindari lempengan-lempengan es yang mengambang di permukaan laut. Sudah beberapa hari mereka mengejar keberadaan segerombolan Paus Minke yang sedang berburu krill di perairan Antartika.
Sang Kapten, seorang pria paruh baya dengan rambut serba putih bernama Shinji Akira duduk di ruang kemudi. Matanya sangat waspada terhadap lempengan es besar yang punya kemungkinan merusak haluan kapal atau mematahkan baling-baling.
Dalam hatinya, Shinji Akira mengeluh. Perairan ini sekarang sangat sulit dilalui. Banyak lempengan es besar dan tebal menghadang laju kapal. Kecepatan kapal sangat jauh berkurang dan ini mengakibatkan mereka sangat tertinggal dari pergerakan buruan yang berenang cepat.
Sudah sebulan lebih Hantaa 01 mengarungi samudera. Â Tapi belum satupun ikan paus yang bisa ditangkap. Padahal dulu, 1 dasawarsa lalu, dalam 1 bulan operasi, Hantaa 01 pasti sudah menyimpan setidaknya 5 ekor paus di palka.
Denyut monitor di jajaran layar navigasi membuat Shinji Akira mengalihkan sejenak perhatiannya dari kemudi. Nampak titik merah besar berkedip secara konstan di layar. Kapten yang sangat berpengalaman itu mengerutkan keningnya. Titik itu mendekati bawah kapal dengan cepat. Apa ini?
Sebelum sang kapten sempat berpikir lebih lanjut, terdengar derak keras dan kapal berguncang hebat. Beberapa awak yang sedang berada di anjungan terpelanting jatuh. Bahkan ada 2 orang yang sedang di atas palka terhempas ke pagar kapal dan terjatuh ke laut. Kapal miring ke kiri nyaris 35 derajat. Satu hantaman lagi maka Hantaa 01 akan terbalik.
Terjadilah kesibukan luar biasa di atas kapal pemburu paus itu. Orang-orang berteriak saling mengingatkan, memasang pengaman di tiang-tiang terdekat dan buru-buru melempar tali ke kawan mereka yang tercebur ke laut dingin.
Wajah Shinji Akira berubah pucat. Itu tadi lempengan es keras yang berada di bawah permukaan laut. Dan lempengan itu menghantam keras lambung bawah kapal. Nampaknya arus bawah permukaan sangat kencang sehingga lempengan itu melaju dengan kecepatan tinggi.
Kapten Shinji Akira sangat berharap lambung itu masih bertahan dan tidak robek. Guncangan tadi membuat oleng kapal sebesar ini dengan cukup dahsyat.