Ini tentang Wijaya Kusuma
setangkai bunga
yang mekar
di pelataran rembulan
Aku melihatnya
dari sudut sempit langit
yang disembunyikan
oleh pucuk cemara, dan pokok kamboja
karena itu bunga satu-satunya
yang berani berjanji
hanya mekar, di penghujung sunyi
Bunga ini, adalah bagian dari
romantisme dan mitologi
ketika serpihan cinta bersenyawa
dengan dinihari yang sempurna
bersama kebesaran hikayat
dari kalimat yang tertulis
di buku-buku yang melankolis
tentang dewa yang menggenggam cakra
demi keutuhan dunia
Ini adalah bagian dari malam
yang berbicara terbata-bata
melalui udara
yang bergerak lambat, mencari alamat
dari rahim mana sesungguhnya
Wijaya Kusuma dilahirkan,
apakah dari ibunda yang kehilangan kata-kata
atau dari adinda yang cintanya
kehabisan tanda baca
Bogor, 1 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H