Hujan yang berduyun-duyun tiba
entah kenapa
tak lagi membawa
kabar-kabar tuba
mungkin karena
rasa manis dari nektar
dari bunga-bunga mawar
kembali menguar
Tubuh cemara yang basah kuyup
entah mengapa
tak membuat petang ini redup
mungkin karena
pokok kamboja
menggugurkan bunga-bunganya
tanpa harus mengiringi
upacara pemakaman
dan pemancangan batu nisan
Anak-anak hujan
sederas percikan
dari api perapian
para empu yang menempa besi baja
menjadi pedang
untuk berperang
melawan tajamnya masa silam
Bersamaan dengan
para ibunda
mendekap bayinya
di kedalaman payudara
sebab musik yang dilantunkan hujan
membawa serta keriuhan
yang menakutkan
sebab mengikutsertakan
banjir harapan
Bogor, 17 Januari 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI