Suara ringkik kuda mendekat dengan derapnya yang begitu menggelegar. Lalu sepi. Tidak terdengar suara apa-apa lagi.
"Bangun....sudahi sembah kalian," terdengar suara merdu yang seolah punya kekuatan tak kasat mata mengangkat semua kepala dari sujudnya.
Semua perempuan itu memandang dengan takjub dan jerih kepada seorang perempuan luar biasa cantik yang tiba-tiba saja sudah duduk di singgasana sambil memegang tongkat berkilauan berbentuk ular. Sang Ratu.
"Jadi ini perempuan terpilih itu?" Sang Ratu memandang penuh selidik kepada perempuan berpakaian merah yang sedari tadi hanya menunduk seolah kehilangan kekuatan mengangkat kepalanya.
"Benar Sang Ratu. Sesuai dengan tanda dan penandanya, dialah perempuan terpilih itu," si Pemimpin mengangguk dalam secara takzim.
Sang Ratu mengangguk. Digerakkannya jari telunjuk ke arah perempuan berpakaian merah.
Sebuah kekuatan tak nampak memaksa perempuan itu menengadahkan kepalanya. Memperlihatkan wajah yang sedari tadi hanya tertunduk.
Dewi!
------
Jakarta, 9 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H