Rani memutuskan bahwa dia berada dalam fase bahagia luar biasa! Tangan Reno yang menggenggam erat tangannya adalah kekuatan cinta yang istimewa. Gerimis yang entah darimana datangnya sungguh sangat menyenangkan. Pada setiap tetesnya Rani bisa merasakan cinta yang megah. Rani benar-benar bahagia.
Bibirnya membentuk senyuman paling manis yang pernah ada pada dirinya. Senyuman untuk Reno yang telah membuatnya bahagia dengan membuktikan cintanya tanpa harus banyak berkata-kata. Rani merasa sebentar lagi dia tertidur. Tidur dalam bahagia.
Musik di telinga Rani berubah menjadi instrumentalia satu nada yang sangat panjang. Tiiiiiiiiiiitttttttt.
Terimakasih untuk cinta dan bahagia yang kau berikan Reno. Rani kembali menyunggingkan senyum. Senyum terakhirnya di dunia.
Reno memperkuat genggaman tangannya pada tangan Rani yang sangat dingin. Airmata lelaki itu jatuh satu-satu ke wajah Rani yang matanya tertutup rapat dengan seulas senyum tipis di bibirnya. Senyum paling manis yang pernah diberikan Rani kepadanya. Senyuman tulus dan bahagia.
Reno berusaha membalas senyuman itu dengan menggerakkan bibirnya perlahan berupa bisikan mesra; tunggu aku di sana cinta.
Matanya terpaku pada mesin jantung yang garisnya mendatar dengan bunyi bip panjang tanda jantung itu telah tak beraktifitas lagi. Rani telah pergi.
-Tamat-
Bogor, 17 Maret 2019
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H