Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Demit] Tunggu Aku di Sana, Cinta

17 Maret 2019   07:44 Diperbarui: 17 Maret 2019   07:55 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rani memutuskan bahwa dia berada dalam fase bahagia luar biasa! Tangan Reno yang menggenggam erat tangannya adalah kekuatan cinta yang istimewa. Gerimis yang entah darimana datangnya sungguh sangat menyenangkan. Pada setiap tetesnya Rani bisa merasakan cinta yang megah. Rani benar-benar bahagia.

Bibirnya membentuk senyuman paling manis yang pernah ada pada dirinya. Senyuman untuk Reno yang telah membuatnya bahagia dengan membuktikan cintanya tanpa harus banyak berkata-kata. Rani merasa sebentar lagi dia tertidur. Tidur dalam bahagia.

Musik di telinga Rani berubah menjadi instrumentalia satu nada yang sangat panjang. Tiiiiiiiiiiitttttttt.

Terimakasih untuk cinta dan bahagia yang kau berikan Reno. Rani kembali menyunggingkan senyum. Senyum terakhirnya di dunia.

Reno memperkuat genggaman tangannya pada tangan Rani yang sangat dingin. Airmata lelaki itu jatuh satu-satu ke wajah Rani yang matanya tertutup rapat dengan seulas senyum tipis di bibirnya. Senyum paling manis yang pernah diberikan Rani kepadanya. Senyuman tulus dan bahagia.

Reno berusaha membalas senyuman itu dengan menggerakkan bibirnya perlahan berupa bisikan mesra; tunggu aku di sana cinta.

Matanya terpaku pada mesin jantung yang garisnya mendatar dengan bunyi bip panjang tanda jantung itu telah tak beraktifitas lagi. Rani telah pergi.

-Tamat-

Bogor, 17 Maret 2019
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun