Sepotong malam, melakukan perjalanan
membawa bintang-bintang, berikut kegelapannya
menuju persinggahan pagi, untuk menyelesaikan mimpi
Di pagi yang berpuisi, malam disimpan dalam almari
sebagai syair-syair hitam
kelak akan kembali dilahirkan, ketika putih menjadi sedemikian buram
Orang-orang yang terkejut
menjumpai pagi yang berpuisi, terburu-buru berangkat kerja
takut hidupnya menjadi fiksi, tak lagi berealita
Sepanjang hari, riuh rendah yang terjadi
adalah sajak-sajak yang dibacakan oleh kehidupan
didengarkan dengan seksama, oleh kematian di ujung lainnya
Orang-orang kembali terkejut
menemui malam ketika pulang, telah menjadi potongan-potongan makna
lengkap dengan rasa manis, pahit dan cuka di dalamnya
Orang-orang itu menidurkan dirinya
tanpa sempat berencana
untuk bermimpi bahagia
Karena telah diambil oleh malam sebagiannya
sisanya untuk pagi, yang lagi-lagi berpuisi
bagi orang-orang yang ingin bahagia sebelum mati
Jakarta, 6 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H