Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Simpul-simpul Perjalanan Hati

26 Januari 2019   19:56 Diperbarui: 26 Januari 2019   20:04 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika hati terlalu jauh dihanyutkan kesakitan akan sunyi, lebih baik jika ruang-ruangnya mulai dianestesi.

Urat syaraf di kepala membentuk simpul-simpul perjalanannya sendiri. Mulai dari ilusi, halusinasi, hingga persepsi.

Seringkali kita membentuk ilusi pada kisah-kisah yang coba direka saat berhadapan dengan kenyataan yang menyakitkan hati. Seperti seorang pelaut yang berlayar di tengah lautan bergelora lalu membentuk ilusi sederhana tentang telaga yang tenang dan menyenangkan pikiran.

Terkadang kita berhalusinasi kepada hal-hal yang mustahil kita temui pada saat menjumpai perkara-perkara yang memerahkan mata, menggaduhi gendang telinga, atau mengoyak lembaran jiwa. Seperti seorang perantau yang menusukkan duri kaktus ke lengannya untuk memastikan oase di depannya bukan fatamorgana semata.

Kita juga mudah jatuh dalam persepsi yang lintang pukang begitu menemui kesulitan bagaimana menerjemahkan kerumitan. Seperti seorang pecinta yang menenggak tuak sebanyak-banyaknya agar bisa melupakan kepahitan cinta.

Bogor, 26 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun