Raja menatap penuh terimakasih kepada Citra yang duduk di hadapannya dengan tubuh lemas kehabisan tenaga. Pertarungan mistis melawan Mada menguras tenaga gadis itu sedemikian rupa.
"Raja, kau jangan pernah lalai mempercayai cincin yang kau pakai itu. Cincin itu adalah penangkal segala macam teluh dan ilmu gaib. Kau nyaris terperangkap jebakan Mada karena kau sempat lepas kepercayaan pada cincin itu," Citra berkata lemah.
Raja mengangguk dengan tatapan bersalah.
"Maafkan aku Citra. Aku masih tidak percaya hidup di dua dunia yang seharusnya tidak menyatu. Reinkarnasi, gerbang waktu, sihir, makhluk gaib, benar-benar membingungkan pikiran warasku. Kamu bahkan bisa membengkokkan sebuah pistol!"
Citra tersenyum. Masih nampak lemah.
"Tidak apa-apa Raja. Semua memang membutuhkan proses panjang untuk memahami secara utuh apa yang sedang terjadi. Aku hanya ingin bahagia. Membengkokkan sejarah memang salah. Tapi aku tidak mau pilu ini terus-terusan mengganggu hatiku. Lagipula apa salahnya memperbaiki sesuatu yang keliru," Citra sedikit terisak.
Raja memegang tangan Citra dengan penuh empati.
"Aku tahu ini aneh Citra. Jangan khawatir, aku akan membantumu dengan segenap kemampuanku. Sekarang, apa yang harus aku lakukan agar kejadian seperti ini tidak terulang?"
Kembali Citra tersenyum. Membetulkan letak duduknya dan balas menggenggam tangan Raja.
"Kamu percaya kepadaku Raja? Sepenuhnya?"