Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Obituari Lily!

10 Desember 2018   10:36 Diperbarui: 10 Desember 2018   10:41 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semalaman Geni melakukan itu. Setelah selesai, dia menyimpan file di cloud. Kemudian membuat sebuah draft email yang didesainnya agar terkirim 1 minggu dari tanggal hari ini ke beberapa orang temannya yang wartawan.

Geni cukup yakin dia masih bisa bertahan setidaknya seminggu.

----

Geni mengunyah pelan makanan di depannya sembari meneliti satu persatu berita yang mengemuka di internet. Berharap menemukan sebuah kabar yang terkait dengan Bulan Sabit Perak atau nama-nama En, El, Lily, Des.

Tidak ada satupun yang mencurigakan.

Tapi mata Geni yang tajam sempat menyambar sebuah berita kecil di laman obituari sebuah website beralamat di www.greatwoman.com;

Turut berduka cita atas meninggalnya saudari kami, perempuan hebat Lily Putri Matahari. Jenazahnya akan dimakamkan di Heaven Hill pada esok hari pukul 11 WIB setelah sebelumnya disemayamkan di rumah duka yang beralamat di komplek perumahan Gardenia Park No. 1 Jakarta. Mohon kepada handai taulan dan sahabat bisa hadir pada persemayaman dan pemakaman.

Geni mengerutkan kening. Banyak nama Lily di dunia ini. Tapi yang bernama belakang Putri Matahari mungkin hanya satu-satunya. Jantung Geni berdesir. Tidak salah lagi! Ini pasti Lily yang dikenalnya. Perempuan yang pernah mengisi warna hidupnya di kampus dulu. Duh Lily!

Geni menggeretakkan gerahamnya. Pasti Lily menjadi korban perempuan-perempuan ganas itu. Mungkin Nyai telah membaui pengkhianatan Lily. Astaga! Setega itu mereka kepada temannya sendiri. Geni semakin terbakar hatinya.

Diperhatikannya tanggal pada obituari. Uh, tertanggal hari ini. Geni buru-buru memeriksa alamat rumah duka melalui mesin pencarian.

Hmm, alamat tersebut adalah sebuah perumahan mewah dan ekslusif di pinggiran Jakarta. Bagaimana caranya dia ke sana? Bagaimanapun dia harus datang melakukan penghormatan. Lily pernah mengisi hatinya, bahkan menyelamatkannya dengan berani saat dia hampir menjadi santapan makan malam perempuan-perempuan mengerikan itu tempo hari. Dia harus datang! Bagaimanapun cara dan resikonya.

Geni bersiap-siap. Dia harus datang berbela sungkawa pada jam ramai para pelayat. Hal ini bisa menyamarkan keberadaannya dari pandangan para perempuan itu. Dan waktu yang tepat adalah pada sore hari. Umumnya begitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun