Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Negeri Tulang Belulang (Pasukan Kematian)

3 November 2018   23:22 Diperbarui: 3 November 2018   23:29 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesampainya di ruang kemudi, Cindy membuka mulutnya yang sedari tadi tertutup rapat sepanjang perjalanan ke atas.

"Mereka bisa menandai bau khas kita dengan penciuman yang super tajam. Karena itu aku minta kita semua melakukan semprotan untuk menyamarkan. Mereka sangat berbahaya. Aku bisa merasakannya dari intuisiku. Kalian tidak usah bertanya kenapa aku tahu."

Cindy terus menjelaskan sambil menyemprotkan spray ke tubuh Ben yang sontak terbatuk-batuk karena tidak tahan baunya. Ben hendak protes tapi Ran mencegahnya.

"Maksudmu menandai itu apa Cindy? Dan mereka itu siapa?" Rabat menatap mata Cindy. Sudah terbiasa sekarang dengan mata hitamnya.

"Menandai sebagai target tentu saja. Mereka? Mereka adalah pasukan kematian yang diciptakan oleh para periset di kapal ini. Tujuannya apa aku tidak tahu," Cindy menjelaskan sambil tak melepas sedikitpun tatapannya pada layar monitor.

Semua berpaling ke arah monitor. Uap tipis cryo sudah hampir menghilang sepenuhnya. Sekarang mereka bisa melihat jelas makhluk apa yang menggedor-gedor pintu laboratorium.

Makhluk-makhluk itu satu type. Berukuran tinggi hingga 2 meter lebih. Mungkin 2,2 meter. Kekar dengan kulit tubuh berwarna krom. Wajahnya mirip burung-burung Nazar yang sempat mereka jumpai di padang tulang-tulang. Bersayap lebar dan kokoh. Tangan-tangan itu panjang dengan kuku yang juga panjang. Mirip dengan Singa dan Harimau aneh yang dijumpai saat beberapa lalu terdampar pertama kali.

Cindy terpekik kecil. Makhluk-makhluk itu gabungan dari segala macam binatang aneh pulau ini.

Semuanya terdiam. Terpana dengan penemuan ini. Makhluk-makhluk itu diinkubasi dalam tabung-tabung cryo dan sekarang dibangkitkan. Di dalam laboratorium berpengamanan maksimum sekaligus di sebuah kapal riset yang misterius. Oleh siapa? Untuk apa? ini semua misteri yang ditinggalkan bagi mereka yang tanpa sengaja terdampar di sini.

Kesunyian dipecahkan oleh gerakan Tet yang mengangsurkan beberapa microchip kepada Ben. Ben pasti tahu apa yang harus dilakukannya agar chip itu bisa dibaca. Mungkin dari situ semua informasi bisa diketahui. Mereka semakin penasaran sekaligus juga ketakutan. Entah yang mana duluan.

Ben memeriksa chip lalu mencari chip reader yang paling tepat untuk pembacaan. Tidak ada yang cocok sama sekali. Ben menggaruk hidungnya. Tidak mungkin tidak ada. Atau mungkin tidak di sini. Kembali Ben mencari-cari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun