"Wanda, I love you!" Jaka mengucapkan kalimat terakhirnya sekeras auman singa.
Wanda terhenyak kebingungan. Ini momen yang ditunggu-tunggunya semenjak dahulu. Dasar Jaka brengsek!
Sandy yang terus saja memperhatikan ekspresi Wanda, memegang pundak gadis itu sambil berkata pelan.
"Pergilah Wanda. Aku tidak akan menghalangi kebahagiaanmu dengan memaksakan kebahagiaanku. Pergilah. I love you."
Wanda membiarkan puluhan butir airmata menganak sungai di pipinya. Biarlah ini menjadi danau sekalian. Ini benar-benar kegilaan! Dipandangnya mata Sandy yang begitu tulus. Diciumnya perlahan kedua pipi lelaki pemberani itu.
"Terimakasih untuk I love you-mu. Kamu lelaki luar biasa yang langka di dunia," Wanda membisikkan kalimat itu ke telinga Sandy sebelum akhirnya beranjak menghampiri Jaka yang masih berdiri menanti.
Plakk! Plakk! Dua kali tamparan mendarat di pipi Jaka. Yang ditampar hanya tersenyum pasrah dan ...girang! Wanda menyerbu ke dalam pelukannya sambil terisak-isak.
"Terimakasih untuk I love you-mu. Terimakasih sudah mau menjemputku. Kamu lelaki paling gila yang ada di dunia. I love you too, brengsek!"
----
Bogor, 30 September 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H