Ada satu masalah yang harus dihadapi para ilmuwan. Â Selama ini satelit dan benda angkasa yang diorbitkan selalu menggunakan battery yang memanfaatkan cahaya matahari sehingga energi yang dihasilkan bisa berkelanjutan. Â Lalu bagaimana matahari buatan ini bisa terus beroperasi sedangkan energi penggeraknya tidak ada. Â Semua memutar otak. Â Diambillah keputusan berani. Â Matahari buatan itu dioperasikan menggunakan energi konvensional. Â Batubara dan minyak bumi. Â Sumber energi itu disuplai dari bumi. Â Sehingga tidak heran jika tiap hari terjadi lalu lalang transporter bahan bakar menuju orbit bumi.
Penambangan besar-besaran dilakukan. Â Bumi digali habis-habisan. Â Lautan dieksplor dalam pencarian sumber-sumber minyak mentah. Â 10 kali lipat dari aktifitas biasa ketika matahari masih ada. Â Ibaratnya rahim bumi dipaksa melahirkan sebelum waktunya.
Batubara yang masih muda pun terpaksa akhirnya dipanen. Â Lubang-lubang kawah bekas galian di muka bumi bertebaran di mana-mana. Â Tumpahan minyak mentah di lautan berhamburan karena produksi digenjot habis-habisan.Â
-----
Seluruh matahari buatan beroperasi sepenuhnya. Â Panas yang dipancarkan menggeliatkan kembali kehidupan di bumi. Â Sawah-sawah menghasilkan padi lagi. Â Gandum dan kedelai sudah pula bisa dinikmati oleh penduduk bumi. Â Suhu meningkat perlahan. Â Sepertinya kehidupan akan berjalan normal.
Semua negara berkonsentrasi penuh memproduksi bahan bakar untuk 8 matahari buatan. Â Diterapkan kebijakan semua sumber energi fosil khusus untuk menjalankan matahari buatan. Â Hanya sedikit sekali yang diperuntukkan untuk kendaraan dan peralatan lainnya. Â Orang-orang seolah kembali ke zaman pertengahan. Â Kuda dan pedati menjadi transportasi utama.
Setiap peperangan yang berkecamuk di seluruh penjuru dunia berhenti. Â Tidak ada lagi pabrik senjata. Â Kalau pun masih ada sengketa dan perselisihan, pihak-pihak yang bertikai hanya bisa menggunakan senjata seadanya. Â Pedang, kelewang, tombak, bahkan pentungan dan batu.
Tidak ada lagi tank tempur, kapal selam, pesawat tempur dan mesin-mesin perang lainnya. Â Semua peralatan itu menjadi barang rongsokan. Â Tidak ada bahan bakar.
-----
Semua orang bersyukur. Â Meski hidup menjadi lebih sulit karena terbiasa dimanjakan oleh peralatan modern dan canggih, setidaknya bumi tidak jadi beku. Â Setidaknya hari-hari tidak menggelap terus-terusan. Â Sudah ada matahari. Â Apalagi situasi kritis ini ternyata sanggup menghentikan peperangan.
Roda dunia berputar secara sederhana. Â Cari, gali, tambang berproduksi, habis, cari lagi, gali lagi, tambang lagi, begitu seterusnya rutinitas yang dilakukan. Â Semua demi tetap beroperasinya 8 matahari buatan.