Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Malam Menggeliat di Perempatan

25 Mei 2018   20:24 Diperbarui: 25 Mei 2018   20:34 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kisah sesungguhnya dari para perempuan itu

Yang bukanlah pedagang madu

Atau makelar nafsu

Mereka terjebak

Di lubang-lubang galian zaman

Tak pernah bisa ditimbun rapi

Oleh sebab yang tak dimengerti

Namun terjadi berulangkali

Ini bukan puisi penghakiman

Atau penjajahan laki-laki terhadap perempuan

Ini adalah fragmen jalanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun