"Lakukan SEKARANG dokter! Â Aku tahu kamu adalah dokter baik hati yang suka menolong orang. Â Tapi kamu harus mempertahankan nyawamu!"
Klik! Â Lelaki itu melepas pengaman pistolnya.
Dokter Wina histeris sepenuhnya sekarang. Â Diambilnya jarum suntik itu dengan cepat. Â Berdiri terhuyung-huyung sambil menancapkan jarumnya ke leher lelaki itu. Â Dosis PC yang dimasukkan lelaki itu ke dalam tabung jarum suntik adalah dosis paling mematikan. Â Lelaki itu jatuh dan berkelojotan sebentar lalu diam. Â Untuk selamanya. Â Mulutnya membentuk senyuman.
Sambil terisak-isak Dokter Wina jongkok memeriksa lelaki yang sudah mati itu. Â Diambilnya pistol yang masih tergenggam di tangan kanan lelaki itu. Â Dokter Wina adalah wanita yang punya hobby menembak dan masuk sebagai anggota perkumpulan legal menembak. Â Dia bisa memastikan sepenuhnya ternyata pistol itu kosong tanpa peluru di dalamnya.
Dibukanya tangan kiri lelaki itu. Â Sehelai kertas kecil terjatuh ke lantai. Â Dokter Wina mengambil dan membacanya. Â Masih dengan tubuh gemetaran;
Target berikutnya; Dokter Wina Handoyo.
------
Bogor, 7 April 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H