Duduk bersamamu
Di hadapan teh cina dengan jeruk muda di dalamnya
Menunggu datangnya bus kota
Membawa kita ke sebuah tempat bernama kota tua
Kita sepakat untuk menelisik pertanda
Zaman seperti apa yang membuat kota itu nampak tua
Apakah dindingnya terkelupas karena usia
Atau oleh sebab-sebab lain yang tak kentara
Apakah atapnya berkerak karena terpanggang cahaya
Atau oleh musabab hujan berkepanjangan dengan membawa asam
Kita lalu saling menduga
Pernahkah kota itu dulu menanam cinta
Antara noni muda dengan pemuda berkulit coklat berikat kepala
Kita sepakat
Cinta itu tidak mengenal sekat
Bangsa mana, suku apa, derajat seberapa
Hitam putih cinta
Hanya masalah warna
Bukan tentang apapun yang membuatnya berbeda
Sampit, 30 Maret 2018