Hari ketika hatimu dipanasi apiÂ
Berasal dari letupan magma para pengatur lakuÂ
Maka katakan kepada mereka;Â
Aku adalah sungai. Â Mudah bagiku memadamkan nyala. Â Jangan cegah aku mengalir ke muara. Â Sedangkan gunung saja kulangkahi. Â Secepat aku berkedip mata.
Setelah mereka mengertiÂ
Tunjukkan bahwa kau sedang separuh jalan menuju lautanÂ
Di tikungan kau berbelokÂ
Di batu-batu kau berjeramÂ
Di ngarai kau melambaiÂ
Di sawah-sawah kau melantaiÂ
Berdansa bersama jerami
Bercanda dengan anai-anai
Bercerita kepada pematang landai
Tentang perjalanan yang pasti berakhir
Pada titik dimana koma sudah membelasah
Sehingga lelah di belakang telah menjadi sejarah
Jakarta, 27 Desember 2017