Kembali ke Jakarta
Kembali bergaduh dengan riuh
Menemukan teriakan yang beberapa saat digantikan
Oleh suara gesekan pokok bambu di tepian kali
Dan burung burung prenjak pencari biji
Mendatangi ibukota
Serasa mendatangi malaikat berwajah dua
Sayapnya siap meniupkan badai
Bagi hati yang terlanjur lalai
Matanya yang sejuk menatap lembut
Sambil membimbing menaklukkan regimnya kota
Menatap tubuh Jakarta
Seperti menatap kengerian dan keindahan bersamaan
Suatu ketika duri duri mencuat membuat luka
Saat lain bianglala yang menyambung mulut gedung gedung tinggi
Tak terkalahkan cantiknya
Jakarta adalah rindu sekaligus pilu
Jakarta adalah cinta sekaligus duka
Pilihan yang mana
Semua berbalik pada hati, mata dan telinga
Jakarta, 31 Agustus 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H