Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seringan Terbangnya Helai Sayap Angsa

7 Agustus 2017   20:27 Diperbarui: 7 Agustus 2017   20:37 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berjalan terburu buru

Otakku yang beku sedang bertalu talu

Ada kusut di kepalaku

Lelah hingga lutut datang memandu

Agar segera menemukan jalan rindu

Seperti menguak belukar berpagar akar bahar

Letih merintih rintih

Keringat mengalir cepat

Jantung bergulung gulung

Hati bertubi tubi mendaki

Sepenat apakah

Sebuah perjuangan agar tidak kalah

Melawan kekuatan jeritan malam

Sedangkan terang dari bulan temaram

Telah membantu melalui lengan lengannya yang mendekam

Aku ulangi lagi

Penat itu sebetulnya ilusi

Karena berjuang untuk cinta

Sama dengan mengedipkan bulu mata

Seringan terbangnya helai helai sayap angsa

Jakarta, 7 Agustus 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun