Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pinta dari Tatap Mata

6 Agustus 2017   19:23 Diperbarui: 6 Agustus 2017   19:40 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah pinta

Mengalir dari tatap mata seekor primata

Tersudut di hutan meranggas

Di dahan kayu Ara

Kering dan hampir terbakar

;ini hutan kayu Ara terakhir.  Selamatkan dari api.  Nyawa kami bergantung di setiap butirnya. 

Sebuah pinta

Melesatkan geram yang hampir punah

Dari seekor Harimau Sumatera

Di kubangan air dengan sisa beberapa tetes

Seekor rusa terbaring pasrah di depannya

Dengan perut kempis kehabisan daya

Semua rumput dan daun membelasah di tanah

Dilibas alat alat berat yang ganas

;kami lapar dan haus.  Haruskah kami terkapar dengan nyawa putus?

Sebuah pinta

Datang bersama kabar dari lautan

Badai telah reda

Namun ledakan demi ledakan

Menyisakan besi dan bau sangit

Ikan besar terapung berlubang

Dan ikan kecil hangus seluruh tubuh

;nelayan tidak pernah mengancam kami.  Tapi bom ikan akan memusnahkan kami!

Sebuah pinta

Dari orang orang terendam selokan

Kotor dan menggigil kelaparan

Kepada para pemimpin yang sedang berteriak tidak sopan

Bertengkar di ruang berpendingin

Demi mimpi dan pundi pundi golongan

;kami hampir mati! Lemparkan kami sebungkus nasi basi.  Daripada kau teriakkan sesuatu yang basa basi.

Bogor, 6 Agustus 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun