Sungguh sederhana
Sebuah harapan yang lama ditempa
Memandangi sebuah jendela
Masih setengah tertutup setengah terbuka
Bertopang pada aroma kemuning di bawahnya
Aku ingin melarut bersama cahaya bulan
Menelusup di sela sela pinggiran papan
Mengintip cermin di dalamnya
Barangkali memantulkan sekejap bayangan cinta
Itu akan membuat bahagia
Kalaupun tidak, aku mau menumpangi sehelai daun jatuh
Bersamaan dengan sebutir mangga yang luruh
Mendengarkan lamat lamat kidung megatruh
Nada nada rindu sedang melepas sauh
Setiap saat jendela itu akan terbuka menganga
Saat itulah aku siap dengan aji aji lama
Melangkahkan dekat melarikan jauh
Meneriakkan taklimat cinta telah berlabuh utuh
Jakarta, 23 Juli 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H