Aku mengingatmu
Seperti adzan pada muadzinnya
Aku merasakanmu
Seperti dingin pada tiupan angin tenggara
Aku berakibatkanmu
Seperti panas pada bara api menyala
Aku merindukanmu
Seperti bunga bunga pada musim seminya
Tak sudah punah jika jiwa hendak bertiwikrama
Meraksasa di antara pohon raksasa di Capolaga
Tak mau usai jika hati akan merebahkan selamanya sepi
Menyendiri di sudut serambi memanjatkan kisah air dan api
Aku lalu mengingatmu
Seperti kata kata pada bukunya
Aku lalu merasakanmu
Seperti bulir bulir padi pada burung pipitnya
Aku lalu berakibatkanmu
Seperti merah jingga pada barisan senja
Aku lalu merindukanmu
Seperti kekasih pada cintanya
Capolaga, 11 Juli 2017