Hiruk pikuk Jakarta menyengat
Mengulari tubuhnya yang mulai disepuh liur dan keringat
Jakarta kembali tampak menggeliat
Setelah ditinggal pergi anak anaknya bertaklimat
Jakarta lebih mirip loyang kue berasa gula gula
Dengan lusinan getir dan pahit di kerak dan pinggirannya
Itu sisa sisa bagi orang sisa sisa
Yang terpelanting, terbuang, dan terkeranda
Terkadang orang orang muak terhadap Jakarta
Terkadang Jakarta muak terhadap orang orangnya
Suatu ketika orang orang menyumpahi Jakarta
Suatu ketika Jakarta memberi hukuman pada orang orang yang menyumpahinya
Jakarta ibarat sebuah kota berwajah dua
Separuh iblis saat menelan semua derita dengan suka cita
Separuh malaikat saat bertetesan airmata menyaksikan anak anaknya saling mencerca tiada guna
Jakarta adalah kota surga berpintu neraka
Jakarta, 4 Juli 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H