Mengurung diri di bawah sinar lampu yang redup. Â Seekor laron menjebak sayapnya dengan sengaja. Â Dia lelah beterbangan. Â Dia tidak tahu kenapa tertarik pada terang. Â Padahal petanglah yang melahirkannya.Â
Pengembaraannya singkat saja. Â Perintah dari tanah; Berhamburanlah. Â Bawa remah remahku. Â Tempelkan pada cahaya lampu. Â Agar mereka ingat, remah remahku adalah kasihku.
Laron laron itu melaksanakan titah. Â Menitipkan remah remah tanah. Â Lalu melepaskan sayapnya sebagai bagian dari ibadah. Â Membiarkan tubuhnya bergelimpangan menjadi serasah.
Jakarta, 20 Juni 2017
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!