Komunikasi yang dilakukan antara siswa dan guru, bukan hanya sekedar tentang pertukaran materi pembelajaran saja. Apabila guru dapat melakukan kemampuan interpersonalnya dengan baik dan benar secara menyeluruh apa yang terjadi? seperti gambar di atas akan mendorong terciptanya minat belajar, antusiasme, serta mendorong pembelajaran yang bermakna dan penuh inspirasi.Â
Ada dimensi lain yang mesti disentuh yaitu terbangunnya kimestri antara guru dan siswa saat pembelajaran. Pemberian perhatian yang sepenuhnya tercurah buat siswa akan ditangkap sebagai sinyal komunikasi nonverbal. Antusiasme guru dalam mengajar, perhatian terhadap hasil kerja siswa, Â merupakan contoh komunikasi nonverbal. Sinyal positif yang diberikan kepada sisiwa bukan hanya berbentuk verbal, namun bahasa nonverbal yang dapat memantik perasaan senang di dalam kelas.Â
"Cara yang efektif untuk membangkitkan minat pada suau subjek baru adalah dengan menumbuhkan atau menggunakan minat-minat siswa yang telah ada dengan maksimal",ini menurut beberapa ahli pendidikan yang punya pendapat.Â
Adapun Aspek-aspek komunikasi interpersonal, terdiri atas: keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, dan kesetaraan.Â
Bangunlah dimensi relasi antara guru dan siswa. Hadirlah sepenuhnya dalam kelas, berikan perhatian dan apresiasi atas pencapaian siswa. Proses dalam menguasai pembelajaran yang disampaikan akan tampak dari rasa senang yang ditunjukkan seorang guru. Bisa mengawali pembelajaran dengan suatu cerita atau video motivasi agar terbangun komunikasi awal yang mampu membangkitkan minat belajar siswa.
Kembali ke cerita Pak Feven tadi, beliau mengawali kegiatan sosialisasi dengan menampilkan sebuah video inspirasi dari cuplikkan film Bernard yang berjuang mendaki gunung Es. Meski tanpa terdengar jelas suara karena speaker bluetooth tidak terjangkau. Namun terlihat jelas siswa antusias mereka. Hemm...guru penggerak....banyak akal dan kreatif.....ia beliau alumni guru penggerak angkatan 5 di Provinsi Bengkulu.
Saat mempresentasikan materi di depan kelas, gestur tubuh guru ternyata dapat membantu siswa yang memiliki kecerdasan visual spasial dalam memahami materi pelajaran lebih cepat. Gestur yang ditampilkan dapat pula menjaga antusiasme atau kantuk siswa dalam mengikuti pembelajaran.Â
Ada beberapa bentuk gestur tubuh, misalnya:
- gerakkan tangan dan jari (menunjuk, bertepuk tangan, merentangkan tangan, untuk mempertegas pernyataan kita)
- kontak mata (scanning atau menatap ke satu, sesekali menatap ke beberapa siswa maksimal 2 detik, kecuali hal tertentu memang diperlukan saat berbicara lansung atau penekanan).