Tim yang hebat, tidak banyak hanya berempat tim yang dimiliki ranger Widya ini. Setelah berpengalaman, akhirnya tampilan wajah majalah sekolah menjadi lebih mantap dan keren. Mneurut Bu Widya selain wajah juga muatan isi dari majalah tersebut semakin keren. Kerja keras yang luar biasa dari tim ini masih berjalan dan sukses hingga sekarang, nama majalah ini terus berdengung di seantereo sekolahnya.Â
Pemikiran tentang bagaimana mampu menarik minat baca murid, dimuatlah cerita bergambar seperti cerita Kaka dan Risma yang dirajut oleh Ibu Khadijah, salah satu guru Madrasah Ibtidaiyah. Selain itu, ada cerpen, puisi, Â kolom artikel, Â yag tersaji dalam dua bahasa, keren kan ya? Â eeits belum berhenti disini, bahkan ada kuis menarik TTS , tebak gambar, yang berhadiah serta lainnya. Inilah yang harus dilakukan tim apabila ingin melihat eksistensi majalah sekolah atau mading di zaman now.Â
Lalu bagaimana dengan Anda? kami diminta membayangkan lahirnya majalah di sekolah kami. Tips yang beliau lakukan yaitu dengan mengajak peserta untuk menulis artikel di blog masing-masing selama 15 menit. Namanya rombongan penakhluk tak akan menyerah, namun aku yang tidak bisa mengikuti karena sesuatu hal harus rela melewatkannya. PAdahal mudah tantanganya, buatlah artikel yang berbicara tentang seputar sekolah dan kegiatan kita dengan bahasa menarik, ringan, informatif, sertan komunikatif. Sesi yang menegangkan namun penuh tantangan ini dapat aku rasakan ketika melihat bermunculan tulisan teman-teman di KBMN 28, luar biasa.
Selanjutnya Bu Widya menuturkan tips menerbitkan sebuah masjalah. Ini dimaksudkan agar kami dapat terinspirasi dari hasil yang telah beiau capai. Tipsnya yaitu: 1) cari teman yang satu frekuensi, satukan ide dan gagasan, kemudian lanjutkan memebentuk susunan pengurus atau tim redaksi. 2) Komunikasikan ke pihak pengelola sekolah, kepala sekolah dengan menyusun proposal yang memuat apa saja yang dibutuhkan.Â
3) Merancang majalah, detail tentang namanya, isinya, wajah covernya, dana yang dibutuhkan, dan sebagainya. 4) Cari dukungan untuk sponsor maupun percetakkan. 5) komunikasikanlah dengan orang tua atau wali murid tentang tujuan dari majalah yang akan dibuat.Â
Demikianlah bekal yang dapat kami peroleh dari kegiatan ke-11 ini yaitu menjaga eksistensi majalah di sekolah pada zaman now ternyata bisa dilakukan. Mantra yang kesebelas ini sangat keren, yang intinya kemauan keras dari kita untuk mewujudkan impian menulis dari lingkungan sekitar dan menyasar murid di sekolah kita. Satu lagi yang penting jalinan komunikasi yang baik akan menambah tumbuh suburnya majalah yang kita kelola di sekolah.Â
Bahkan jika memeng menemui jalan buntu, cukuplah kita mulai dahulu dari menerbitkan mading secara rutin di mading sekolah atau kelas masing-masing yang terintegrasi mata pelajaran. Inilah yang disebtu dengan tak ada akar rotanpun jadi.Â
Lalu bagaimana dengan anda? bisa? Bismillahi....mari kita mulai lakukan dari yang mudah kemudian lihatlah apa yang terjadi.......
Cukup sampai di sini kisah kita tentang ini, semoga kita semua dapat menjadi penulis yang menginspirasi seperti narasumber malam ini. Sampai jumpa lagi.....terima kasih untuk semuanya, Omjay, Bu Widya, Bu Muth, dan tim solid lainnya ats kesempatan yang diberikan kepada kami. Salam literasi....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H