"Cuma..ketika senyum bahagia dan semangat datang karena sesuatu yg di senangi.....itu jawaban hati yang tidak bisa dipungkiri...hatikan menjadi kunci.... gerakkan tubuh." Katanya lagi.
"Yup...kamu benar..tepat sekali...padahal aku tidaklah layak diperhatikan... orangnya sembrono. Jauh dari kata rapi. Seenaknya saja kalau berpakaian, berdandan apa lagi...jauh....masih banyak orang lain yang lebih baik dari berbagai hal.....aneh..." aku kembali terheran-heran tentang apa yang terjadi.
"Sudahlah .. ah yang penting sudah terjawab....biarlah berjalan sesuai dg kata hati.. yang jelas hati.....hati.... di depan ada jalan yg tidak terlihat oleh hati. Itulah ciri perempuan solehah..sebenarnya. baju kurung, Â agama paham. Mungkin karena ada persamaan itu penyebabnya mengapa ada rasa ini.." Roy menimpali, sambil terus mnejelaskan bahwa wanita seperti ini impian orang tuanya.
Hemm.....Inilah Allah sedang mengujiku..aku bergumam kembali....semakin kacau hati ini. Jika bukan Alqur'an dan Allah yg ada di dalam diriku... ingin rasanya aku memeluknya...Tapi kembali aku tersenyum dan berpikir...ini tidak boleh.. Begitu berat cobaan inii. Semoga kita berhasil ....Melaluinya dengan baaik....rasa ini aku simpan..
"Itulah yang roy tunggu...Apa aku pindah saja ya....takut merusak tatanan yang sudah bagus...."
"Inilah kisah dari bagian dari cerita hidup yang memang harus aku jalani...aku tidak pernah merasakan sebelumnya. Jauh pun aku akan  rindu."
"Nah...kalau cepat dapat dilupakan jika berjauhan..."
"Ai entahlah.... bagaimana caranya."
Hari sudah pukul 00.09 WIB....tak terasa sudah berapa lama kami mengobrol.
"Tidur yuk.....mimpi indah.."
"Aku bahkan takut bermimpi...ada banyak cerita yang belum kuceritakan.