Himbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah dan belajar dari rumah sedang digalakan, tagar #dirumahsaja membanjiri dunia maya akhir-akhir ini, dengan ini membuat suasana rumah tidak seperti biasanya sepi saat pagi tetapi menjadi ramai, di mana semua anggota keluarga berkumpul dan melakukan aktivitasnya masing-masing di rumah.
Salah satunya adalah aktivitas belajar dari rumah yang diterapkan sebagian besar sekolah dengan menggunakan media teknologi dan komunikasi, penggunaan gadget misalnya menjadi suatu keharusan dalam penerapan metode ini.
Maka dari itu pendampingan orangtua sangat dibutuhkan dalam penerapan metode belajar dari rumah ini, karena guru membutuhkan bantuan orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak dalam menerima materi yang diberikan.
Satu hal yang banyak kita lihat belakangan ini adalah penggunaan gadget oleh anak yang sudah melebihi batas dan tanpa kendali orangtua, anak-anak balita memegang dan dengan serius menatap gadget merupakan pemandangan lazim yang sering dijumpai.
Kita tahu bahwa segala sesuatu yang berlebihan pasti akan memberikan dampak negatif, bagitupun dalam hal penggunaan media teknologi ini. Mari kita pelajari dampak positif dan negatif dari penggunaan gadget terutama pada anak.
Sisi positif penggunaan gadget:
● Di dalam gadget terdapat banyak permainan edukatif yang dapat orangtua manfaatkan untuk mengasah kemampuan berpikir dari anak, orangtua bisa mendampingi anak bermain bersama untuk mengisi waktu luang.
● Melatih anak untuk mengenal literasi sejak usia dini. Salah satu masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah rendahnya minat baca dari masyarakatnya. Menurut data UNESCO pada 2016, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca.
Minat baca Indonesia berada di peringkat 60, hanya satu tingkat diatas Botswana, salah satu negara di Afrika yang berada di peringkat 61. Dengan memanfaatkan gadget, orangtua dapat menumbuhkan minat baca anak sejak usia dini, terdapat banyak aplikasi bacaan anak-anak yang dirancang agar menarik perhatian anak untuk membaca, ini merupakan salah satu dari sekian banyak opsi bagi orangtua untuk menumbuhkan minat baca anak.
● Gadget dapat menjadi salah satu sumber pengetahuan bagi anak. Dengan akses informasi yang serba cepat seperti saat ini, orangtua dapat melatih anak bagaimana memanfaatkan gadget untuk menemukan jawaban atas rasa ingin tahu mereka tentang ilmu pengetahuan yang sedang mereka pelajari.
Sisi negatif jika tidak bijak dalam mengatur penggunaan gadget bagi anak:
● Radiasi gadget merusak otak dan sistem imun anak. Sebagian peneliti mencurigai adanya risiko lebih tinggi pada anak-anak terhadap radiasi yang terdapat pada gadget. Hal ini dikarenakan penyerapan radiasi pada anak lebih tinggi, dibandingkan dengan orang dewasa.
Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti jaringan otak, tengkorak kepala, dan ukuran tubuh yang berbeda dengan orang dewasa. Hal ini membuat anak lebih rentan terhadap paparan radiasi pada gadget.
Karena kondisi fisik yang berbeda dengan orang dewasa, maka perlu membatasi durasi penggunaan gadget pada anak. Anda perlu memerhatikan dan tegas pada anak untuk membatasi penggunaan gadget untuk mencegah risiko penyakit yang tidak diinginkan.
● Ketergantungan terhadap penggunaan gadget mengakibatkan anak kurang peka dengan keadaan lingkungan sekitar. Karena seluruh perhatian anak tersedot pada penggunaan gadget dalam waktu yang cukup lama, mengakibatkan menurunnya tingkat kesadaran anak pada lingkungan sekitar tempat ia berada, hal ini memicu menurunya nilai empati anak pada orang lain dan juga berpotensi mengganggu kemampuan anak dalam bersosialisasi dengan lingkungan baru yang nanti akan ditemui.
● Menghambat pertumbuhan anak. Salah satu masalah pertumbuhan pada anak akibat sering menggunakan gadget adalah anak menjadi terlambat bicara atau mengalami masalah dalam bicara.
Umumnya, anak usia 6 bulan sudah mulai bisa mengeluarkan kata yang belum memiliki arti, seperti “Baba” atau “Yaya”, dan seiring bertambah usianya, kosakatanya akan semakin bertambah. Anak-anak dapat belajar banyak kosa kata baru jika sering diajak bicara oleh orang tuanya.
Lalu, bagaimana anak bisa lancar bicara jika setiap hari orangtua memberikannya gadget dan tidak melatihnya untuk berbicara? Jika hal ini diteruskan, jangan kaget bila anak jadi lebih banyak diam dan malas untuk bicara.
● Beresiko pada psikologi anak karena mungkin melihat tindakan kekerasan dan pornografi. Di era keterbukaan seperti saat ini, informasi beredar begitu cepat dan cenderung sulit dikendalikan, begitupun konten-konten kekerasan, pornografi yang tidak pantas diterima anak-anak pun mengalir deras membanjiri media-media yang mudah untuk diakses melalui gadget.
Hal ini berpotensi menyebabkan gangguan mental bagi anak-anak yang tentunya belum mampu menyaring konten seperti ini memenuhi pikiran sadar serta bawah sadar mereka.
Pada akhirnya orangtua memiliki peranan penting dalam mengawasi tumbuh kembang anak agar tidak terganggu oleh hal-hal negatif penggunaan gadget yang tidak terkendali. Sebaliknya dengan kehadiran orangtua dalam proses belajar di rumah, dapat mengarahkan anak untuk memanfaatkan gadget agar mendapatkan manfaat positif dalam tumbuh kembang dan belajarnya.
Salam!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI