Mohon tunggu...
Milla Sevi
Milla Sevi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiwa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jadi Pemimpin Harus Siap Hadapi Risiko

7 Juni 2021   00:26 Diperbarui: 7 Juni 2021   00:27 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rahasiasukses-priaidaman.com

Banyak orang di dunia ini bercita-cita menjadi pemimpin. Dimulai dari sebuah mimpi yang berharap menjadi kenyataan. Memang enak jika dibayangkan bagaimana kehidupan seorang pemimpin. Hidup bermewah-mewah, memiliki fasilitas yang aman dan nyaman, dan lain-lain. Namun, apakah seindah itu kenyataan yang ada pada seorang pemimpin?

Simak yuk kasus Risiko Pemimpin di PT. Wijaya Makmur Sentosa. Sebelumnya salah satu mantan karyawan yang bernama Ahim pernah ditanya secara tidak langsung, dia mengatakan bahwa pemimpin PT. Wijaya Makmur Sentosa adalah orang yang sudah berpengalaman dalam memimpin. Rudyanto selaku pemimpin perusahaan, dapat mengatur dan mengelola karyawan dengan baik, hanya saja ada satu kekurangan yaitu kurang tegas dalam bertindak. Contohnya  :

1. Pada saat cross check, Rudyanto dan Ahim mendapati karyawan melanggar aturan, yaitu pulang lebih cepat dari jam kerja yang sudah ditentukan tetapi tidak langsung kembali ke kantor, melainkan bersembunyi ditempat lain. Rudyanto sebagai pemimpin tidak mengambil tindakan ataupun melakukan teguran kepada karyawan tersebut, hanya mendiamkannya saja.

2. Kemudian juga pernah ada kejadian karyawan merekayasa nota penjualan. Kejadian ini terungkap pada saat supervisor tidak sengaja mampir pada salah satu kios, dan ternyata karyawan tersebut sudah satu minggu tidak kesana, tetapi dinota penjualan menyatakan bahwa kios tersebut melakukan pembelian. Supervisor pun melaporkan kepada Rudyanto, tetapi Rudyanto hanya memberikan teguran kecil kepada karyawan tersebut.

Terdapat salah satu risiko yang dihadapi pemimpin dalam kasus diatas yaitu (Didominasi oleh Anggota) biasanya terjadi pada pemimpin yang memiliki sifat kurang tegas dalam memimpin anggotanya. Dalam kata lain, memiliki anggota yang sifatnya suka mengatur. Padahal, dirinya tidak menduduki posisi sebagai pemimpin.

Menjadi pemimpin memang tidaklah mudah begitu besar risiko yang akan kita hadapi, tetapi bukan tidak mungkin jika kita sudah terbiasa dalam memimpin. Jadi yang ingin menjadi pemimpin harus siap-siap lah menghadapi risiko. Jika suatu saat nanti anda gagal menjadi pemimpin, kegagalan pasti akan selalu ada, dari kegagalan itulah kita bisa belajar dari kesalahan dan kita dapat mengenali metode kepemimpinan kita. Jadi, jangan takut untuk menjadi seorang pemimpin, melainkan jadilah seorang pemimpin yang bijaksana dan dapat menjadi teladan bagi semua orang. 

https://ex-school.com/artikel/7-resiko-menjadi-pemimpin-yang-harus-kamu-hadapi

https://ex-school.com/artikel/7-resiko-menjadi-pemimpin-yang-harus-kamu-hadapi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun