Mohon tunggu...
Milq Nur Fazriah
Milq Nur Fazriah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Nama : Mil'q Nur Fazriah NIM : 121211053 Jurusan : Akuntansi | Universitas Dian Nusantara Dosen Pendamping : Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Jaringan Inferensi Investigasi Kategori Alat Asosiatif dan Alat Temporal, (Kasus Teddy Minahasa Puta Putusan PN Jakarta Barat 96/PID.SUS/2023

13 Juli 2024   12:07 Diperbarui: 13 Juli 2024   12:17 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara keseluruhan, alat temporal sangat penting untuk investigasi kriminal kontemporer. Alat ini membantu penyidik dalam memahami konteks peristiwa dan mengungkap kebenaran karena dapat menganalisis data waktu dan membuat timeline yang akurat. Dalam situasi seperti Teddy Minahasa, di mana bukti waktu sangat penting, penggunaan alat temporal membantu mencapai keadilan dan memberikan wawasan yang lebih mendalam.

Analisis Jaringan Inferensi Investigasi

A. Metode yang Digunakan

Analisis jaringan inferensi adalah teknik canggih yang digunakan untuk menghubungkan berbagai data dan bukti secara visual. Biasanya, metode ini membutuhkan software khusus yang dapat menangani data yang sangat besar dan kompleks. Software ini memetakan hubungan antara variabel kasus, baik temporal maupun asosiatif, menggunakan algoritma pemodelan grafis dan statistik. Analisis jaringan inferensi dalam investigasi kriminal membantu penyidik menemukan pola dan hubungan yang mungkin tidak terlihat melalui analisis konvensional.

Analisis jaringan inferensi dimulai dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber. Ini termasuk log telepon, rekaman CCTV, laporan saksi, dan sumber bukti fisik lainnya. Selanjutnya, data ini dimasukkan ke dalam program yang digunakan untuk membuat peta jaringan. Selanjutnya, hubungan antara elemen-elemen data ini ditemukan dengan algoritma statistik. Misalnya, algoritma dapat digunakan untuk menghubungkan rekaman kamera CCTV dengan lokasi tersangka saat kejadian atau untuk menemukan apakah log telepon tersangka dan waktu kejadian terkait.

Hasilnya digambarkan dalam bentuk grafik setelah hubungan-hubungan ini ditemukan. Misalnya, node dalam grafis dapat mewakili individu atau bukti, sementara garis atau tepi yang menghubungkan node menunjukkan hubungan atau interaksi antara mereka. Visualisasi ini membuat penyidik lebih mudah melihat bagaimana berbagai elemen kasus saling berhubungan. Penyidik dapat dengan cepat menemukan pola-pola yang mungkin tidak terlihat dalam data mentah dengan menggunakan visualisasi ini.

Hasil Analisis Jaringan

Dalam kasus Teddy Minahasa, analisis jaringan inferensi memberikan wawasan yang signifikan tentang hubungan antara tersangka, korban, dan bukti fisik. Berikut adalah beberapa hasil kunci dari analisis jaringan ini:

Salah satu temuan penting dari analisis jaringan adalah bahwa Teddy Minahasa, tersangka, berada di lokasi kejadian bersama korban pada waktu yang sama. Ini berdasarkan data dari log telepon dan rekaman CCTV dari sekitar lokasi kejadian. Log telepon menunjukkan bahwa telepon tersangka terhubung ke menara seluler di dekat lokasi kejadian pada waktu kejadian. Hubungan ini meningkatkan kemungkinan bahwa tersangka terlibat dalam kejadian karena dia berada di tempat dan waktu yang sama dengan korban.

  • Interaksi dengan Bukti Fisik:

Selain itu, analisis jaringan menentukan bagaimana tersangka dan berbagai bukti fisik yang ditemukan di tempat kejadian berhubungan satu sama lain. Misalnya, sidik jari yang ditemukan pada senjata yang digunakan dalam kejahatan dapat cocok dengan sidik jari tersangka. DNA tersangka juga cocok dengan yang ditemukan pada pakaian korban. Menurut jaringan inferensi, bukti fisik ini saling terkait dan mengarah pada tersangka. Penyidik dapat melihat hubungan ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang bagaimana bukti fisik mengaitkan tersangka dengan peristiwa.

  • Pola Komunikasi dan Pergerakan:

Data log telepon menunjukkan tersangka berada di lokasi kejadian dan pola komunikasi yang mencurigakan sebelum dan setelah kejadian. Tersangka melakukan beberapa panggilan telepon kepada orang-orang yang terkait dengan kasus ini, baik sebagai saksi maupun sebagai tersangka lainnya, menurut analisis jaringan. Selain itu, data GPS dari telepon seluler digunakan untuk menganalisis pola pergerakan tersangka. Data menunjukkan bahwa tersangka melakukan perjalanan yang mencurigakan baik sebelum maupun setelah kejadian, mengunjungi tempat yang mungkin berhubungan dengan kejadian. Untuk memahami peran tersangka, perhatikan bagaimana pola komunikasi dan gerakan ini berhubungan satu sama lain.

  • Keterkaitan dengan Saksi dan Tersangka Lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun