Mohon tunggu...
Milq Nur Fazriah
Milq Nur Fazriah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Nama : Mil'q Nur Fazriah NIM : 121211053 Jurusan : Akuntansi | Universitas Dian Nusantara Dosen Pendamping : Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Quis 5- Indikasi Kecurangan Studi Kasus pada PT Envy Technologies Indonesia Tbk

8 Mei 2024   23:29 Diperbarui: 8 Mei 2024   23:37 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut prospektus penawaran perdana saham PT Envy Technologies Indonesia Tbk. dari Juli 2019, perusahaan ini beroperasi di bidang jasa teknologi informasi dan telekomunikasi. Kegiatan bisnis dimasukkan ke dalam kategori berikut: jasa sistem integrasi informatika, jasa sistem integrasi telekomunikasi, dan jasa keamanan informasi digital. Pada tanggal 1-2 Juli 2019, perusahaan melakukan penawaran perdana saham publik, atau penawaran awal saham. 

Pada tanggal 8 Juli 2019, perusahaan resmi menjadi perusahaan publik di BEI dengan kode saham ENVY. PT Envy Technologies Indonesia Tbk memiliki struktur permodalan yang terdiri dari saham pemilik, pihak eksekutif, dan masyarakat. Menurut IDX (2019), jumlah saham yang dijual kepada masyarakat adalah sebesar 33% dari total modal, atau sebesar Rp 60 miliar.

PT Envy Technologies Indonesia Tbk diduga telah memanipulasi laporan keuangan tahunan 2019 setelah terdaftar sebagai perusahaan terbuka selama dua tahun. Pada tanggal 19 Juli 2021, perusahaan menerima surat yang meminta penjelasan tentang laporan keuangan yang dikompilasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Organisasi tersebut menduga bahwa perusahaan telah melakukan praktik manipulasi laporan keuangan yang digabungkan dengan laporan keuangan anak perusahaannya, PT Ritel Global Solusi (RGS), yang tidak menyusun laporan keuangan tahun 2019. Akibatnya, BEI mempertanyakan kebenaran angka yang disajikan. Manajemen perusahaan menyatakan bahwa mereka akan memberikan klarifikasi tentang dugaan penyimpangan dalam laporan keuangan. Selain itu, auditor eksternal belum memberikan tanggapan atas masalah ini (CNBC Indonesia & Sandria, 2021a).

Selain itu, laporan keuangan ENVY tahun 2019 menunjukkan peningkatan pendapatan dan laba bersih yang signifikan. Namun, pendapatan pada tahun 2019 naik. Pendapatan perusahaan sebesar 188,58 miliar, sebesar 135% dari 80,35 miliar pada tahun 2018. Laba bersih ENVY pada tahun 2019 meningkat sebesar 19 persen dari 6,79 miliar pada tahun 2018 menjadi 8,05 miliar pada tahun 2019. Untuk menyelidiki dugaan manipulasi laporan keuangan, BEI menghentikan perdagangan saham ENVY sementara dari 1 Desember 2020 dan akan berlanjut selama dua tahun hingga 1 Desember 2022.

Kinerja ENVY pada tahun 2019 sangat berbeda dari laporan keuangan kuartal ketiga tahun 2020. Jumlah kas dan setara kas perusahaan turun sebesar 99% dari 26,51 miliar menjadi 314,65 juta. Piutang tambahan untuk perusahaan mengalami kenaikan sebesar 126% dari 13,46 miliar menjadi 30,45 miliar. Selain itu, kewajiban jangka pendek perusahaan menurun sebesar 100% dari 16,44 miliar menjadi 0. Liabilitas tambahan perusahaan naik sebesar 57% dari 6,77 miliar menjadi 10,72 miliar (Bisnis.com & Tari, 2020). Seandainya PT Envy Technologies Indonesia Tbk. terbukti melakukan kecurangan laporan keuangan, perusahaan dapat didelisting dari BEI (CNBC Indonesia & Sandria, 2021a).

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

B. Mengapa kecurangan laporan keuangan bisa terjadi ?

Banyak alasan, baik internal maupun eksternal, dapat menyebabkan kesalahan laporan keuangan, dan alasan yang paling umum adalah kombinasi dari hal-hal berikut:
1. Tekanan Finansial: Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecurangan laporan keuangan termasuk tekanan finansial dari manajemen, pemegang saham, atau pihak lainnya. Manajemen yang menghadapi target kinerja yang sulit atau pemegang saham yang mengharapkan pertumbuhan laba yang konsisten dapat merasa tertekan untuk memanipulasi laporan keuangan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

2. Kesempatan: Kesalahan dalam sistem pengendalian internal perusahaan dapat menyebabkan kecurangan laporan keuangan. Misalnya, ketidakkonsistenan dalam proses pengawasan dan pemantauan, ketidakseragaman tugas, atau akses yang tidak terbatas ke catatan keuangan dapat memungkinkan orang untuk melakukan manipulasi.

3. Rasionalisasi: Pelaku kecurangan sering merasionalisasi tindakan mereka untuk berbagai alasan, seperti percaya bahwa mereka harus melakukannya untuk mempertahankan pekerjaan mereka, memenuhi target kinerja, atau mendapatkan bonus atau insentif yang besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun