Bahkan secara tersirat mantan Presiden SBY pun telah mengisyaratkan kesepakatan yang mungkin terjadi setelah pertemuan, meski SBY tidak menjadikan patokan bahwa setelah pertemuan harus ada kesepakatan yang dihasilkan.Â
"Dalam pertemuan tersebut tidak harus terjadi kesepakatan apa pun jika Pak Prabowo masih melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Saya yakini Pak Jokowi juga akan menghormati jalan konstitusional yang ditempuh Pak Prabowo tersebut," ujar SBY.Â
Pertemuan antar kedua Jokowi-Prabowo jelas sebuah even yang sangat dinanti-nanti oleh para elite politik sebab pasti ada sebuah kesepakatan tingkat tinggi terjadi dipertemuan itu, dan hal tersebut akan berimplikasi secara politis, baik bagi elite politik, maupun rakyat.
Pada sisi lain, rakyat yang mendukung Prabowo Subianto menyatakan bahwa pertemuan tersebut tidak perlu terjadi saat sengketa kecurangan pemilu masih terus berlanjut, juga kepastian hukum mencari keadilan yang ditempuh Prabowo-Sandi ke Mahkamah Konstitusi belum diputuskan. "Banyak sekali pendukung Prabowo-Sandi yang tidak menginginkan mereka bertemu," kata Juru Debat BPN Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
Jelas rakyat tidak membutuhkan pertemuan tersebut, jika yang terjadi hanyalah lobi-lobi politik belaka. Rakyat secara jelas membutuhkan kejujuran dan kebenaran, juga Pemilu yang bersih, jujur dan adil. Pertemuan yang direncanakan para elite politik hanyalah upaya untuk mengamankan kepentingan mereka di masa pemerintah yang akan datang, bukan mewakili aspirasi dan kepentingan rakyat.Â
Memang pertemuan politik dapat menyejukkan dan menjadi inspirasi untuk menjalin lagi tali persaudaraan yang sempat renggang akibat perbedaan pilihan politik. Tapi harusnya pertemuan tersebut bukanlah hanya sebatas lobi-lobi politik, tapi lebih dari itu adalah mewakili kepentingan rakyat dan untuk kemajuan bangsa dan negara.
Sumber: