Mohon tunggu...
Milisi Nasional
Milisi Nasional Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Tulis

Baca, Tulis, Hitung

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemerintah Gagal Serap Tenaga Kerja Sektor Riil

9 April 2019   17:56 Diperbarui: 9 April 2019   19:27 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui kartu tersebut, lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), maupun perguruan tinggi yang belum bekerja atau terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan mendapat pelatihan. Selain itu, mereka juga akan diberikan insentif sampai mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya rencana tersebut, Jokowi seakan mengakui jika pada periode pertamanya ini Dia gagal menyelesaikan masalah tenaga kerja di Indonesia.

Wibisono SH. MH., Ketua Pendiri Garda PAS dan Pembina LPKAN Indonesia mengakui jika program peningkatan keterampilan sangat penting, khususnya bagi para lulusan SMK. Namun Dia meragukan efektivitas program Kartu Pra Kerja seperti yang dijelaskan oleh Paslon 01. Dalam kacamatnya, Program ini bukan hanya membebani anggaran negara, tetapi juga rawan penyimpangan karena tunjangan diberikan per-individu.

Dia menambahkan program Kartu Pra Kerja ini terlihat seperti "pemadam kebakaran", sehingga tidak fokus ke upaya peningkatan kompetensi dan keterampilan individu. Padahal kebutuhan dari industri adalah tenaga kerja yang berdaya saing dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Bahkan dengan adanya insentif yang diberikan kepada para pengangguran, Pemerintah bisa memupuk sifat malas dan mental pengemis meraka. Seharusnya pemerintah menumbuhkan dan mengobarkan mental pejuang agar selalu berusaha menjadi lebih baik.

Sebagai seroang pengusaha, seharusnya petahana tahu akar permasalahan lesunya sektor riil dan dapat segera mencari solusinya. Namun, fakta dilapangan menunjukkan jika dirinya tidak peduli... atau tutup mata demi tujuan lain yang ingin dicapai?

Sumber:
detik.com
cnbcindonesia.com
beritalima.com
kompas.com
bisnis.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun