Tingkat pendidikan ternyata menentukan keputusan memilih Presiden dan Wakilnya pada Pemilu 17 April ini. Temuan beberapa lembaga survei menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan pemilih, mereka lebih condong untuk memilih psangan calon nomor urut 02, yaitu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan dari data pemilih dengan pendidikan terakhir perguruan tinggi, sebesar 36,3 persen memilih Jokowi-Ma'ruf, sementara 58,9 persen memilih Prabowo-Sandiaga. Sementara untuk pemilih tidak sekolah, lulusan SD, SLTP, hingga SLTA mayoritas di antaranya memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Uraian lengkap dari hasil survei ini, pemilih tidak sekolah hingga lulusan SD, Jokowi-Ma'ruf meraih 61,6 persen dan Prabowo-Sandi 29,6 persen. Pemilih lulusan SLTP, Jokowi-Ma'ruf memeroleh 58,4 persen dan Prabowo-Sandiaga 32,0 persen. Untuk pemilih lulusan SLTA, pasangan Jokowi-Ma'ruf memeroleh 53,3 persen dan Prabowo-Sandiaga 41,9 persen.
Indikator tidak sendirian dalam menemukan kajian ini. Lembaga penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, juga menunjukkan, pemilih dari kalangan terpelajar lebih banyak yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hasil itu terlihat dari hasil survei yang dilakukan pada 18-25 Februari 2019, dengan proses wawancara tatap muka kepada 1.200 responden. Peneliti kemudian menanyakan pasangan calon mana yang akan dipilih oleh 9,3 persen responden yang tergolong sebagai kalangan terpelajar. Hasilnya, 45,4 persen memilih Prabowo-Sandi. Sementara, kalangan terpelajar yang memilih pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin jumlahnya 36,1 persen. Kemudian, ada 1,8 persen suara tidak sah. Selain itu, ada 16,7 persen yang menyatakan rahasia dan tidak memutuskan pilihan.
Melihat hasil penelitiannya ini, Burhanuddin pun berani mengambil kesimpulan bahwa semakin rendah pendidikannya, semakin banyak yang memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf. Atau dengan kata lain, seperti jargon obat masuk angin yang sering kita dengar: "Orang Pintar, Pilih Prabowo-Sandi!"
Lebih lanjut, Burhanudin menjelaskan, dominasi Jokowi-Ma'ruf di tingkat keterpilihan kalangan pendidikan ke bawah terjadi karena saat ini jumlah pengangguran di Indonesia lebih banyak di kalangan masyarakat yang berpendidikan tinggi, seperti lulus perguruan tinggi.
Memang, selama hampir satu periode Jokowi memimpin, banyak "wong cilik" yang terpana dengan pembangunan yang digaungkan oleh petahana. Maklum, munculnya jalan yang bagus dan mulus besar, waduk baru, dan lain-lain memang mudah menyilaukan mata.
Namun ada satu korban yang sudah mulai sadar, kalangan terpelajar ini seolah dilupakan. Getolnya pembangunan infrastruktur dalam skala besar hanya mampu menarik tenaga kerja kasar yang minim pendidikan. Sementara program penciptaan lapangan kerja yang lebih professional lebih banyak menggunakan tenaga kerja asing.
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang digadang-gadang sebagai lembaga untuk memotivasi masyarakat menciptakan produk kreatif dengan nilai ekonomi tinggi pun masih sangat kurang. Pemerhati sosial ekonomi, Arief Gunawan, menegaskan kinerja Bekraf di bawah kepemimpinan Triawan Munaf juga kurang inovasi dalam mendorong segenap potensi ekonomi kreatif di tanah air.
AG sapaannya, melihat kepemimpinan Triawan Munaf yang terkesan kurang paham potensi ekonomi yang dimiliki masyarakat di Indonesia. Justru dirinya melihat Bekraf lebih seperti event organizer (EO) milik penguasa. Padahal, Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau. Belum lagi dengan keragaman bahasa yang jumlahnya mencapai 700 bahasa, jumlah suku di Indonesia lebih dari 1.000 etnis budaya. Seharusnya semua itu bisa diolah menjadi industri kreatif bernilai ekonomi tinggi. Sehingga bisa berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Jadi sekarang tahu kan kenapa pendukung Jokowi disebutnya Cebong dengan IQ 200???
Sumber:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H