Mohon tunggu...
Milinda Himami Hafsawati
Milinda Himami Hafsawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hello!! Welcome.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sumber Daya Modal dan Kredit dalam Mendukung Proses Produksi Pertanian Rakyat

9 Mei 2022   22:56 Diperbarui: 11 Mei 2022   17:06 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran kredit dalam pembangunan pertanian dapat menjadikan intrumen kebijakan penting bagi negara Indonesia. Program kebijakan yang dirilis oleh pemerintah dimulai sejak awal masa orde baru yang diawalidengan kredit Bimas. Kredit bimas merupakan kredit yang disalurkan kepada petani peserta Bimas yang bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman pangan. Program Bimas mengalami penyempurnaan menjasi Inmas, Inmum, Insus dan Supra Insus yang disebabkan perkembangan permasalahan dan kebutuhan lapang yang berubah. Kredit Bimas berganti nama menjadi Kredit Usaha tani (KUT). (Safitri, 2019)

Pemerintah juga merilis beberapa jenis kredit yang berupa bantuan modal yang bersifat langsung atau bergukir seperti Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK), subsidi bunga (Kredit Ketahanan pangan). Kredit ketahanan pangan merupakan jenis dari kredit yang diberikan melalui kredit usaha kecil yang digunakan untuk membiayai intensifikasi usahatani berupa komoditas padi dan palawija. Kredit ini ditujukan kepada petani dengan suku bunga bersubsidi dan direalisasikan untuk pengembangan budidaya tanaman pangan, dan tanaman holtikultura. Kredit KKP jika dibandingkan dengan jenis kredit Bimas/ Inmas dan KUT lebih fleksibel dan sederhana dimana kredit ini terdapat rambu-rambu yang dapat mencegah adanya penyimpangan sehingga kredit ini bisa mencapai sasaran baik dari segi jumlah, waktu dan penerima kredit.

3.2 Pengaruh Kredit Pertaniam

   Kredit Pertanian memberikan beberapa pengaruh salah satunya pengaruh terhadap kesejahteraan. Kredit dapat membantu petani untuk menyediakan saprodi seperti pembelian pupuk, bibit, alat mesin pertanian, dan tenaga kerja. Dengan adanya kredit proses produk pertanian dapat berjalan sesuai dengan rencana dan dapat mendapatkan hasil produksi sesuai dengan target yaitu memperbesar keuntungan. Keuntungan yang didapatkan digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer sehingga masyarakat dapat memiliki kualitas hidup yang baik.

Pada studi kasus petani cabai pengarug yang didapatkan yaitu perubahan tingkat pendapatan petani yang berarti jika pinjamanan kredit pertanian semakin tinggi maka kesempatan untuk mengembangkan usaha budidaya cabai. Tingkat perubahan pendapatan petani dipengaruhi oleh luas lahan pertanian semakin luas maka semakin besar hasil produksi yang dikembangkan, namun dengan pengolahan lahan yang maksimal agar pendapatan tidak berkurang atau tidak ada perubahan. Dari hasil penelitian (Puspitasari et al., 2021) petani yang mendapatkan pinjaman kredit ada yang tidak berstatus lancar karena pinjaman kredit yang didapatkan bukan digunakan untuk pengembangan usaha tani akan tetapi digunakan untuk konsumsi diluar pembiayaan budidaya cabai seprti untuk kebutuhan rumah tangga, biaya sekolah anak, dan konsumsi lainnya. Sehingga dari hasil penelitian didapatkan data sebesar 80% penghasilannya meningkat setelah mendapatkan peminjaman kredit dan 20% pendapatannya tetap sama. 

BAB 4. KESIMPULAN

Pembangunan pada dasarnya memiliki tujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan dari masyarakat. Dalam  sektor pertanian hal yang memiliki peran penting dalam pengembangan dan mendorong tumbuh kembangnya perekonomian yakni permodalan. Modal dibutuhkan untuk menjalankan usahatani terlebih ditujukan kepada penyediaan sarana produksi pertanian yang terdiri atas input tetap dan tidak tetap yang berupa benih, pupuk, tenaga kerja, maupun peralatan kerja dan teknologi yang akan digunakan dalam usahatani. Permasalahan permodalan tidak bisa lepas dari masalah kredit, karena definisi kredit merupakan modal pertanian yang didapatkan dari pinjaman. Program kebijakan kredit yang dirilis oleh pemerintah yaitu kredit Bimas, Kredit Usaha tani (KUT), Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK), dan subsidi bunga (Kredit Ketahanan pangan).  Pengaruh adanya  kredit pinjaman yaitu dapat menutpi  kekurangan modal petani, meingkatkan taraf hidup petani dengan  keuntungan yang didapatkan mencapai target.

DAFTAR PUSTAKA

Burhansyah, R. 2021. Kinerja, Kendala, dan Strategi Program Kredit Usaha Rakyat Sektor Pertanian Masa Depan. Forum Penelitian Agronomi, 39(1): 73--87.

Caroline., Amalia. I. F., Wiwi. W., Hamdan. F., Fida. A., Amelia. T., Siska. Y. D., Hendra. G. F., Eni. N., Drajat. S., Abdurohim., Dede. D., Hikmah., Hendra. E. S., & Eneng. W. 2021. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Insania, Cirebon. 

Lika, E. 2021. Analisis Keputusan Petani dalam Pengambilan Kredit Sektor Pertanian Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 4(2): 830--850.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun