Mohon tunggu...
Milenia Handayani
Milenia Handayani Mohon Tunggu... Lainnya - Student

https://www.youtube.com/channel/UCt8qR8-dFuCdRUsrgHa3Uaw

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Berpartisipasi dalam Pengelolaan Sampah, PMM UMM 31 Menerapkan Program Garbage Separation System

30 Maret 2021   10:17 Diperbarui: 30 Maret 2021   10:21 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah mengenai sampah tersebar hampir di seluruh kota di Indonesia, salah satu daerah yang tentunya menghadapi permasalahan sampah adalah Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

Garbage Separation System atau yang biasa dikenal dengan istilah Pemilahan Sampah saat ini merupakan salah satu alternatif pengelolaan sampah yang banyak diterapkan di Indonesia. Tentunya kita bertanya-tanya sebanarnya apa yang membuat sampah perlu dikategorikan atau diberi perlakuan pemisahan berdasarkan jenisnya ? Sampah, jika tidak dipilah akan sulit untuk didaur ulang, menumpuk, dan mencemari lingkungan. Di Kelurahan Dadaprejo sendiri, Garbage Separation System sudah ada dan dikenal masyarakat, namum penerapannya belum cukup banyak dan optimal.

Kelompok 31 Gelombang 2 Tahun 2021 PMM UMM melalui Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa yang diselenggarakan di Kelurahan Dadaprejo berusaha untuk meningkatkan penerapan Garbage Separation System di daerah setempat. Untuk meningkatkan peran masyarakat, Kelompok 31 PMM UMM menyediakan media berupa tempat sampah yang disesuaikan dengan aturan Garbage Separation System secara umum. Dimana sampah dikategorikan menjadi sampah organik dan non-organik.

Dengan adanya gagasan mengenai sistem pemilahan sampah ini, diharapkan masyarakat Kelurahan Dadaprejo menyadari pentingnya pengelolaan sampah melalui pemilahan sampah sesuai dengan kategorinya. Dengan demikian , pengelolaan sampah yang dihasilkan di daerah setempat menjadi lebih optimal. Pendaur-ulangan sampah dapat dimaksimalkan dan pencemaran lingkungan dapat diminalisir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun