Apakah anda orangtua yang membutuhkan alternatif kegiatan bersama anak yang dapat dikerjakan di rumah saja? Selama pandemi ini, orangtua pastinya harus lebih kreatif untuk menghadirkan kegiatan bermanfaat untuk anak-anak selain bermain dengan gawai di rumah.
Saya merekomendasikan kegiatan merajut. Menurut pandangan umum. ‘Merajut ‘kan kegiatan orang lanjut usia?’ Eits, jangan salah. Justru mereka yang merajut di usia lanjut belajar merajut semasih muda. Saya merekomendasikan merajut bagi kita yang cukup taat untuk di rumah saja karena sudah pasti ada manfaatnya.
Merajut, biasanya juga disebut merenda, dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah crochet dan knitting. Sejauh pengalaman saya, kata merajut digunakan untuk kedua istilah asing sebelumnya. Namun dalam bahasa Inggris istilahnya dibedakan berdasarkan alat dan teknik yang digunakan. Jika crochet menggunakan satu alat yang bernama hakpen/jarum rajut atau hook, di sisi lain knitting (breien, bahasa Belanda/Jerman) menggunakan dua jarum lurus yang saling mengaitkan benang untuk menghasilkan karya-karya yang menarik dan bermanfaat.
Dalam tulisan saya sebelumnya, saya pernah menyinggung tentang beberapa hal yang pernah diajarkan oleh ibu saya, salah satunya adalah merajut. Saya diajar oleh ibu saya merajut, ketika masih di sekolah dasar kelas 5. Bahkan sebelum itu, ibu saya juga mengajarkan keterampilan-keterampilan tangan lainnya seperti menyulam, kristik, membuat bunga dari pita. Merajut-lah yang saya tekuni sebagai salah satu hobi hingga saat ini.
Beruntung sekali jika moms atau dads memiliki kemampuan merajut, tapi jangan berkecil hati jika tidak, saat ini waktunya belajar. Jika moms atau dads sibuk ada juga banyak referensi online maupun offline yang dapat dipakai untuk belajar tergantung preferensi masing-masing.
Saya telah merasakan manfaatnya sejak kecil dan juga telah mengajarkannya kepada anak saya, karena itu saya ingin berbagi 5 manfaat yang anak-anak anda dapatkan dari kegiatan ini.
1. Ketenangan
Memang pada awalnya, ketika baru belajar merajut pasti ada perasaan tidak tenang dan tidak sabar. Namun jangan menyerah karena justru setelah bertahan sebentar hasilnya adalah kesabaran dan ketenangan. Bagaimana mungkin? Jika anak sudah tiba pada tahap otomatis atau sudah dapat menerapkan satu atau dua tusuk tanpa berpikir lagi, ada semacam terapi yang dapat kita rasakan dari gerakan berulang tersebut. Sama seperti gerakan menepuk belakang anak, mengelus-elus kepala atau mengetuk-ngetukkan jari di meja, demikianlah gerakan berulang itu dapat menjadi terapi yang menghasilkan ketenangan. Bahkan beberapa sumber mengatakan bahwa hal ini dapat menjadi terapi pemulihan buat yang sedang mengalami kedukaan.
2. Kesabaran
Lalu bagaimana dengan kesabaran? Kesabaran menjadi terlatih saat berhadapan dengan benang kusut. Ada tipe orang yang mungkin tidak mau susah, langsung memotong dan membuang benang yang kusut, namun bagi yang pernah membuat suatu proyek dan kekurangan benang di tengah perjalanan, akan sangat paham betapa bergunanya benang walaupun beberapa centimeter. Sehingga tidak ada jalan lain selain mengurai benang kusut tersebut agar dapat dipakai kembali. Ini yang melatih kesabaran. Saya belum berbicara tentang tantangan harus membongkar rajutan di saat kita menyadari kesalahan. Kita simpan cerita itu untuk nanti saja karena itu pun dapat dinikmati nantinya.
Fokus dapat dilatih dengan melakukan kegiatan merajut ini. Gerakan bilateral, koordinasi tangan, mata dengan otak menguras kerja otak sehingga dapat mengalihkan perhatian kita dari hal-hal lain yang menguras tenaga atau bisa jadi lebih bersifat negatif, kepada proyek rajutan yang sedang kita kerjakan. Saya bahkan kadang-kadang mendapatkan inspirasi selagi merajut karena membuat saya bisa berpikir lebih terfokus. Ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi anak yang mengalami kesulitan untuk fokus.
4. Fungsi kognisi
Ada beberapa hal yang dapat menstimulir fungsi kognisi anak dan memberi jalan bagi keterampilan hidup yang dinamakan problem solving. Saat anak dihadapkan dengan berbagai pilihan warna dan material benang, anak belajar untuk memilih, menentukan dan mengombinasikan warna yang sesuai untuk proyek tertentu. Seringkali anak harus mampu menghitung tusuk dan menyesuaikannya dengan pola yang tersedia. Ada kalanya pola yang ada harus dimodifikasi untuk hasil dengan ukuran berbeda sehingga kemampuan logika matematika anak mau tidak mau harus digunakan untuk menyelesaikan proyek kesukaannya. Â
5. Motorik halus
Sebuah studi dalam sebuah jurnal menuliskan bahwa kegiatan tersebut akan dapat melenturkan jari, meningkatkan kemampuan koordinasi motorik halus dan meningkatkan stimulus otak bagi siswa berkebutuhan khusus (Srinalesti Mahanani, 2020: 87). Jurnal ini merujuk pada kegiatan cross stitch (kristik), yang kurang lebih sama dengan kegiatan merajut. Kegiatan ini memiliki kesamaan dalam melatih koordinasi motorik halus yang dibutuhkan seorang anak untuk semakin cakap di masa depannya. Merangsang motorik halus juga berdampak panjang pada kepercayaan diri anak. Â
6. Kepercayaan diri
Jika anda pernah mengerjakan suatu proyek hingga selesai, pasti ada kepuasan tersendiri terlepas dari penilaian orang lain terhadap hasil yang ditunjukkan. Ada sense of achievement yang didapatkan oleh anak ketika dapat menyelesaikan sesuatu. Kebanggaan ini akan meningkatkan rasa percaya diri dimana anak akan merasa bahwa jika ia mampu menyelesaikan satu proyek, pasti akan bisa menyelesaikan yang berikut dan seterusnya sehingga juga mengasah produktifitasnya.
Demikian yang dapat saya bagikan kali ini. Semoga dapat menginspirasi pembaca untuk memulai memperhatikan kegiatan merajut ini. Selamat mencoba moms and dads dan selamat bersenang-senang dengan anak-anaknya. Semoga kita dapat melewati masa ini dengan sehat dan bahagia.
Sumber:
Crochet for Children: Benefits, Tips & Interesting Projects (firstcry.com)
How Crochet and Knitting Help the Brain - Anxiety Resource Center
Mahanani, Srinalesti. (2020, Juli). Upaya Pengembangan Stimulus Motorik Halus Pada Anak Retardasi Mental Kategori Sedang. Educivilia, Vol. 1(2), 87-95. DOI: 10.30997/ejpm.v1i2.2836
Foto:
www.littlerockfamily.com
Local Family-Friendly Knitting Class | Shrewsbury, MA (shrewsburydentist.com)
Koleksi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H