Lalu bagaimana dengan kesabaran? Kesabaran menjadi terlatih saat berhadapan dengan benang kusut. Ada tipe orang yang mungkin tidak mau susah, langsung memotong dan membuang benang yang kusut, namun bagi yang pernah membuat suatu proyek dan kekurangan benang di tengah perjalanan, akan sangat paham betapa bergunanya benang walaupun beberapa centimeter. Sehingga tidak ada jalan lain selain mengurai benang kusut tersebut agar dapat dipakai kembali. Ini yang melatih kesabaran. Saya belum berbicara tentang tantangan harus membongkar rajutan di saat kita menyadari kesalahan. Kita simpan cerita itu untuk nanti saja karena itu pun dapat dinikmati nantinya.
Fokus dapat dilatih dengan melakukan kegiatan merajut ini. Gerakan bilateral, koordinasi tangan, mata dengan otak menguras kerja otak sehingga dapat mengalihkan perhatian kita dari hal-hal lain yang menguras tenaga atau bisa jadi lebih bersifat negatif, kepada proyek rajutan yang sedang kita kerjakan. Saya bahkan kadang-kadang mendapatkan inspirasi selagi merajut karena membuat saya bisa berpikir lebih terfokus. Ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi anak yang mengalami kesulitan untuk fokus.
4. Fungsi kognisi
Ada beberapa hal yang dapat menstimulir fungsi kognisi anak dan memberi jalan bagi keterampilan hidup yang dinamakan problem solving. Saat anak dihadapkan dengan berbagai pilihan warna dan material benang, anak belajar untuk memilih, menentukan dan mengombinasikan warna yang sesuai untuk proyek tertentu. Seringkali anak harus mampu menghitung tusuk dan menyesuaikannya dengan pola yang tersedia. Ada kalanya pola yang ada harus dimodifikasi untuk hasil dengan ukuran berbeda sehingga kemampuan logika matematika anak mau tidak mau harus digunakan untuk menyelesaikan proyek kesukaannya. Â
5. Motorik halus
Sebuah studi dalam sebuah jurnal menuliskan bahwa kegiatan tersebut akan dapat melenturkan jari, meningkatkan kemampuan koordinasi motorik halus dan meningkatkan stimulus otak bagi siswa berkebutuhan khusus (Srinalesti Mahanani, 2020: 87). Jurnal ini merujuk pada kegiatan cross stitch (kristik), yang kurang lebih sama dengan kegiatan merajut. Kegiatan ini memiliki kesamaan dalam melatih koordinasi motorik halus yang dibutuhkan seorang anak untuk semakin cakap di masa depannya. Merangsang motorik halus juga berdampak panjang pada kepercayaan diri anak. Â
6. Kepercayaan diri
Jika anda pernah mengerjakan suatu proyek hingga selesai, pasti ada kepuasan tersendiri terlepas dari penilaian orang lain terhadap hasil yang ditunjukkan. Ada sense of achievement yang didapatkan oleh anak ketika dapat menyelesaikan sesuatu. Kebanggaan ini akan meningkatkan rasa percaya diri dimana anak akan merasa bahwa jika ia mampu menyelesaikan satu proyek, pasti akan bisa menyelesaikan yang berikut dan seterusnya sehingga juga mengasah produktifitasnya.
Demikian yang dapat saya bagikan kali ini. Semoga dapat menginspirasi pembaca untuk memulai memperhatikan kegiatan merajut ini. Selamat mencoba moms and dads dan selamat bersenang-senang dengan anak-anaknya. Semoga kita dapat melewati masa ini dengan sehat dan bahagia.
Sumber: