Rasa heran ku semakin bertambah selama ini aku tidak pernah merasa menggadaikan motor, sesaat aku diam karena bingung pikiranku tiba-tiba saja ngeblank setelah seseorang dari mereka menepuk-nepuk pundak ku. Tapi aku berusaha untuk tetap tenang dan mencoba menetralisir semuanya.
"mana STNK nya Saya mau lihat!" Cinta seorang laki-laki yang terus saja menepuk-nepuk pundakku.
Kapal aku semakin pusing rasanya, pikiran ku pun tidak karuan lagi, apa yang mereka katakan otakku mulai tidak bisa lagi mencerna.
"Ayo mana STNK-nya Saya mau lihat!"
Pinta laki-laki itu dengan sedikit memaksa
" Nggak ada Bang, STNK-nya di rumah!"
Ucapku sambil memijat- mijat kening.
" masa STNK ditaruh di rumah kalau kamu kenal razia polisi gimana? Habis kamu nggak ada STNK. Kamu bohong kan Pasti kamu bawa STNK-nya." Bentak laki-laki itu
Mereka pun memaksa agar aku mengeluarkan dompet tapi tidak aku lakukan, lalu mereka menggeledah ku dan mengambil paksa dompet di dalam kantong Celanaku. Setelah dompetku ia dapatkan ia langsung membukanya, namun di dalam dompet itu tidak terdapat STNK, karena STNK nya saya taruh di dashboard motor.
" nggak ada kan bang,? Kan aku udah bilang kalau STNK-nya ada di rumah abang sih nggak percaya" ucapku sambil merebut kembali dompet yang ada di tangan mereka.
" Ya sudah sekarang kamu ikut kami ke kantor" pinta laki-laki itu