Pada awal usahaku untuk masuk ke sebuah universitas, aku memilih dua universitas sebagai tujuanku. Pilihan pertama adalah Universitas Negeri Malang dan pilihan kedua adalah Universitas Negeri Jember. Namun, sesuai dengan pilihan pertamaku, aku mengikuti SBMPTN di Universitas Negeri Malang terlebih dahulu dan Universitas Negeri Jember sebagai cadangan apabila aku gagal SBMPTN di Universitas Negeri Malang. Namun, ternyata aku gagal SBMPTN di Universitas Negeri Malang. Walaupun seperti itu, keinginanku untuk menempuh pendidikan perguruan tinggi di Universitas Negeri Malang amatlah tinggi, sehingga aku terpaksa masuk melalui jalur mandiri dan membayar uang sebesar Rp20.000.000. Uang tersebut didapatkan dari penjualan sapi milik Ayahku. Walaupun begitu, sepertinya Tuhan tidak menginginkan keluargaku hidup dalam kesusahan, entah bagaimana bisa, aku yang masuk Universitas Negeri Malang melalui jalur mandiri, malah mendapatkan KIP Kuliah. Sehingga semua pembayaran langsung dibatalkan dan dikembalikan lagi kepadaku.
Aku berharap, impianku menjadi guru bisa tercapai. Mungkin sebelum menjadi guru, aku akan mengikuti program PPG (Pendidikan Profesi Guru), dengan harapan bisa menunjang kesejahteraanku di masa depan dan menunjang keterampilanku menjadi seorang guru.
Â
Biodata
Nama saya adalah Zainal Abidin, lahir di Desa Watestani, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan pada tanggal 7 Sebtember 2002. Penulis lahir dari orang tua Haryadi (Ayah) dan Suka Handayani (Ibu). Penulis menempuh pendidikan dimulai dari TK Siti Khadijah, SDN Watestani 1, SMPN 1 Nguling, SMAN 1 Grati, dan meneruskan pendidikan perguruan tinggi di Universitas Negeri Malang dengan mengambil prodi S1 Pendidikan Sosiologi.
Di kampus, penulis aktif di organisasi UKMP UM (Unit Kegiatan Mahasiswa Penulis Universitas Negeri Malang) dengan mengambil Departemen Inkubator atau sebuah departemen yang memfokuskan kajiannya di bidang kepenulisan ilmiah.
Cita-cita penulis adalah ingin menjadi guru, dengan adanya motivasi Impian tersebut, penulis berusaha untuk selalu berprogres dalam peningkatan intelektual dan implementasinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H