Mohon tunggu...
M Ikhsan Fanani Ikhsan
M Ikhsan Fanani Ikhsan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa magister psikologi sains universitas surabaya

Hobi saya traveling hal yang saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Analisis Film Taare Zameen Par "Disleksia adalah artsymewa"

22 Desember 2023   13:00 Diperbarui: 22 Desember 2023   13:35 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

melucu? bacalah kalimatnya keras dan benar! Kataku keras dan

benar, Ishan. Keras dan benar!”

Ishan membaca dengan bla.. Bla.. Bla

Ibu guru : “Hentikan! Cukup! Cukup! keluar kamu! Keluar! Kamu ingin

keluar juga?” Siapa yang ingin mengikuti dia? (Sambil

menunjuk murid yang lain).

Belajar merupakan kegiatan berproses yang sangat fundamental

dalam berbagai tingkatan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan, baik di sekolah, lingkungan masyarakat, atau keluarga, sangat tergantung pada proses belajar. Melalui belajar, manusia dapat mengeksplorasi, memilih, dan membuat keputusan penting dalam kehidupannya. Proses belajar juga dapat menghasilkan perubahan positif dalam tingkah laku, transformasi dari ketidaktahuan menjadi pengetahuan yang lebih baik. Penting bagi seorang guru untuk menilai hasil belajar siswa dengan memperhatikan berbagai aspek kinerja psikologis secara utuh. Siswa yang mengalami proses belajar yang ideal diharapkan mampu mengembangkan psikologis baru yang positif, yang pada gilirannya dapat membentuk beragam sifat, sikap, dan keterampilan konstruktif. 

Keterbatasan dalam berkomunikasi 

Permasalahan muncul ketika seorang anak mengalami gangguan dalam pemerolehan bahasa, terutama dalam kemampuan membaca, yang dikenal sebagai Disleksia. Disleksia merupakan jenis kesulitan belajar yang menyebabkan ketidakmampuan membaca. Gangguan ini bukan disebabkan oleh masalah penglihatan, pendengaran, intelegensia, atau keterampilan berbahasa, tetapi lebih terkait dengan gangguan dalam proses otak saat mengolah informasi. Tanda-tanda resiko penyandang Disleksia melibatkan kesulitan mengeja, membedakan huruf b dan d, kekurangan atau kelebihan huruf dalam menulis, sulit mengingat arah, kesulitan membedakan waktu, kesulitan mengingat urutan, sulit mengikuti instruksi verbal, kesulitan berkonsentrasi, mudah beralih perhatian, kesulitan berkomunikasi secara lisan maupun tulisan, kesulitan dalam berhitung, khususnya dalam soal cerita, dan kurangnya percaya diri. Disleksia didefinisikan sebagai salah satu gangguan belajar yang bersifat khusus terkait dengan bahasa, ditandai oleh kesulitan dalam menguraikan kata-kata, terutama akibat keterbatasan pemrosesan fonologis (Orton, 2014). Menurut Subyantoro (2013), Disleksia adalah ketidakmampuan mengenal huruf dan suku kata dalam bentuk tertulis.

Pandangan teori belajar berbahasa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun