Mohon tunggu...
Miftakhul Khoir
Miftakhul Khoir Mohon Tunggu... -

sesuatu, bersatu...\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humor

Spekulan Sejati

11 Agustus 2010   17:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:07 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

cerita ini sebenarnya sudah agak lama kejadiannya.
pagi itu seperti biasanya, karena aku dapet jatah shift malam, aku naik kuda besiku untuk mengantar si kecil ke TK yang jaraknya relatif dekat. aku sebenarnya, maaf kalau ini dibilang narsis, termasuk orang yang taat peraturan lalu lintas. bukannya takut dengan polisi lalu lintas, tapi taat aturan lalu lintas yang memang sebuah keharusan.

setelah memastikan si kecil masuk kelas segera aku putar balik kuda besiku, pulang. tidak mengambil arah balik dari arah pertama aku keluar rumah, aku menyusuri jalan yang lumayan sepi melewati sebuah pabrik susu kemasan. sebentar kemudian sampailah di jalan raya. aku belok kiri, kebetulan pas lampu merah menyala. dengan santai aku cari posisi yang enak, aku berhenti tepat di belakang bis kota. sebelah kiriku masih tersisa ruang untuk lebih dari satu mobil untuk memberikan ruang kendaraan yang belok kiri langsung.

di saat menunggu kembali menyalanya lampu hijau, seorang polantas berjalan ke arahku. ke arahku? kaca spion lengkap, helm juga pakai, lampu depan nyala... hmm, sepertinya tidak ke arahku. tapi ternyata aku SALAH.

"selamat pagi.... bisa ditunjukkan surat-surat kelengkapannya?" tegur polantas tersebut dengan sopan sambil tersenyum.

naas, apes atau apalah istilah lainnya, aku ga bawa stnk, dan aku juga ga bawa sim (karena memang ga punya sim, hehehehe...). setelah mengetahui betapa diriku "penuh kesalahan", tanpa menunggu panjang lebar perkacakapan kami, sang polantas menunjukkan arah paling tepat, pos polisi.

sambil senyum kecut dan sumpah serapah dalam hati, aku segera menuju pos polisi yang ditunjuk.

"stnk dan simnya mana?" polantas itu mengulang pertanyaannya yang belum terselesaikan secata tuntas jawabannya.

"ketinggalan di rumah," jawabku singkat.

"memang tinggalnya di mana?"

"deket sini, di ge**as."

"ya sudah, silahkan ambil dulu, motornya silahkan tinggal di sini."

serta merta aku langsung ke luar pos, cari angkot. dengan uang 1500 perak aku sudah sampai di rumah. aku segera kembali ke pos polisi (tentunya dengan angkot) dengan membawa stnk yang di dalamnya sudah aku sisipin uang 20 ribuan selembar.

sampai di pos polisi, segera aku menyerahkan stnk.

"simnya mana?" tanya polisi ketika tahu hanya stnk yang aku serahkan.

"di dalam lipetannya," jawabanku sekenanya.

"nah, bener kan, ga punya sim..." kata polantas itu sambil "mengamankan" uang 20 ribuan yang ada di dalam stnk ke sepatu laras panjangnya.

pada saat polantas itu menyerahkan kembali stnk motorku, iseng-iseng aku nanya, "kok tadi langsung ke arah saya, seh? padahal kelengkapan motor saya tidak ada masalah, saya juga pakai helm?"

jawaban cerdas polantas yang benar-benar membuatku kembali mengumpat dalam hati, "ya spekulasi saja, mas..."

hahh???

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun