Mohon tunggu...
Mikha Maria
Mikha Maria Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Saya adalah mahasiswi Universitas Pancasila Fakultas Pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Menjaga Kearifan Lokal melalui Pariwisata Berkelanjutan di Kampung Naga, Tasikmalaya

10 Juli 2023   20:33 Diperbarui: 13 Juli 2023   01:19 5103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Pemukiman di Kampung Naga, Tasikmalaya. (Sumber:  Shutterstock/EDDY H via kompas.com)

Dampak Positif dan Negatif Kampung Naga dalam Pariwisata Berkelanjutan

Dampak positif dari pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga adalah meningkatnya pendapatan masyarakat setempat dari penjualan kerajinan tangan dan pelayanan kepada wisatawan. 

Selain itu, pariwisata berkelanjutan juga memberikan kesempatan bagi masyarakat lokal untuk mempertahankan dan melestarikan budaya dan tradisi mereka.

Namun, ada beberapa dampak negatif yang juga harus diperhatikan dalam pengembangan pariwisata di Kampung Naga. Salah satunya adalah potensi adanya degradasi lingkungan akibat peningkatan jumlah wisatawan. 

Terdapat kemungkinan terjadinya perubahan nilai-nilai dan norma-norma budaya akibat interaksi yang intensif antara wisatawan dan masyarakat lokal.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pariwisata di Kampung Naga

Faktor-faktor yang mempengaruhi pariwisata di Kampung Naga antara lain adalah:

1. Keunikan budaya dan tradisi lokal yang memikat minat wisatawan.
2. Kualitas dan keaslian produk kerajinan tangan lokal.
3. Aksesibilitas yang memudahkan wisatawan untuk mengunjungi Kampung Naga.
4. Peran serta pemerintah daerah dalam pengembangan infrastruktur pariwisata.
5. Kesadaran masyarakat lokal untuk melestarikan budaya dan alam.

Kendala dalam Pengembangan Pariwisata

Beberapa kendala dalam pengembangan pariwisata di Kampung Naga antara lain adalah infrastruktur yang belum memadai, seperti jalanan yang sempit dan kurangnya tempat parkir yang memadai. 

Perizinan dan regulasi yang membingungkan juga menjadi hambatan dalam upaya pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga.

Cara yang Harus Dilakukan untuk Meningkatkan Ekonomi dan Masyarakat Sejahtera di Kampung Naga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun