Mohon tunggu...
Mikhail Ritchie
Mikhail Ritchie Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Edukasi

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pornografi, Masturbasi dan Orgasme: Mengapa Semakin Wajar? Apa Dampaknya Bagi Pelajar dan Anak Muda?

1 Februari 2024   11:45 Diperbarui: 1 Februari 2024   11:54 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Eksplorasi seks remaja meningkat, dengan meningkatnya rasa penasaran, remaja cenderung ingin mengeksplorasi atau mengetahui tentang apa yang yang mereka tonton, mereka mulai mencoba memegang beberapa bagian tubuh lawan jenis, biasanya hal ini meningkat secara bertahap, dari pegangan tangan, merangkul pundak, merangkul pinggang, berciuman, hingga melakukan seks remaja

     Mudah berbohong, remaja yang adalah pecandu konten dewasa dan masturbasi cenderung lebih suka berbohong dan pandai dalam berbohong, beberapa alasan hal tersebut bisa terjadi karena mereka mulai menutupi kecanduan mereka terhadap konten dewasa dan masturbasi. Salah satu contoh cara mereka berbohong seperti, jika mereka ditanya apa yang mereka lakukan tadi, mereka akan berusaha menutupi fakta bahwa mereka baru saja menonton konten dewasa dan mencari alasan paling bagus.

     Depresi dan ansietas, memang jika dilihat depresi dan pornografi tidak ada hubungannya, depresi adalah masalah mental dan pornografi cenderung kepada masalah seksual. Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi, Psikolog, ketika seseorang mengalami depresi perasaan negatif datang, dan salah satu cara untuk menghilangkan perasaan tersebut adalah mengakses pornografi. Untuk data tambahan, penelitian tahun 2017 yang dilakukan di Tiongkok pernah melakukan survei terhadap 582 siswa laki-laki. Hasil survei mengatakan, sebanyak 14,6 persen siswa yang menggunakan pornografi tiga kali per minggu lebih sering mengalami depresi.

     Pendidikan terganggu, dampak ini adalah dampak yang paling sering kita dengar, ketika seorang remaja menjadi pecandu pornografi dan masturbasi, pelajar tersebut cenderung mengalami penurunan pada nilai, tidak hanya nilai, produktivitas pada kegiatan belajar juga menurun. Pelajar mengalami kegelisahan dan susah untuk berkonsentrasi pada pelajaran, dampak akan lebih parah pada pelajar ber IQ rendah, pelajar tersebut sama sekali tidak bisa berkonsentrasi.

     Terjadi penyimpangan seksual seperti homoseksual atau yang kita kenal sekarang LGBT, kegiatan sadist dan masochist, pedofilia dan penyimpangan lainnya. Penyimpangan ini dapat terjadi karena timbulnya fantasi-fantasi seiring remaja menonton pornografi dan melakukan masurbasi, mereka membayangkan mereka melakukan apa yang mereka tonton sehingga mereka tertarik dalam melakukannya.

     Tidak hanya dampak pada mental dan perilaku, dampak masturbasi dan menonton konten dewasa dapat berdampak pada otak, dilansir dari RSUP Dr. Sardjito kerusakan otak karena menjadi pecandu masturbasi dan konten dewasa setara dengan mengalami kecelakaan mobil dengan kecepatan yang tinggi. Prefrontal Cortex adalah bagian otak yang terdampak.

     Dengan begitu banyak dampak negatif yang dibawa oleh PMO, bisa menjadi masalah yang fatal bagi Indonesia. PMO sebaiknya diganti dengan beberapa solusi seperti olahraga yang memicu adrenalin, menghabiskan waktu lebih banyak dengan orang-orang disekitar kita, perbanyak aktivitas yang dapat menambah keterampilan diri, serta perbanyak kegiatan yang tidak menyendiri di kamar.

Penulis: 

Mikhail Ritchie H.

Peter Bradlee W.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun