Mohon tunggu...
Mikhael F. I. Panjaitan
Mikhael F. I. Panjaitan Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate

Tertarik dengan isu ketatanegaraan, advokasi masyarakat dan analisis hukum.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Urgensi Fesyen Berkelanjutan: Iring-iringan Viscose Rayon dan Mode Etis

26 Juli 2023   19:28 Diperbarui: 1 Agustus 2023   13:45 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: ITS News

Perusahaan yang merupakan bagian dari Grup Royal Golden Eagle (RGE) tersebut menanam serta menggunakan tiga spesies utama pohon penghasil rayon, yaitu Acacia mangium, Acacia crassicarpa dan Eucalyptus. Viscose rayon yang diproduksi berasal dari pohon yang ditanam di perkebunan yang dikelola secara berkelanjutan untuk mencapai emisi bersih (net zero emissions). Bahkan, proses produksinya mendapatkan sertifikasi dari lembaga independen internasional, yaitu Programme for the Endorsement of Forest Certification (Asia Pasific Rayon, 2022).

Sumber Gambar: Asia Pasific Rayon
Sumber Gambar: Asia Pasific Rayon
Namun, inovasi dalam sustainable fashion tidak akan berjalan mulus jika tidak dilekati dengan mode etis. Gagasan mode etis, atau lebih dikenal ethical fashion, pertama kali dibahas oleh Thomas dan Kopplen pada tahun 2002. Mereka khawatir terhadap para perancang yang hanya fokus pada fungsi dan tampilan kain yang dibentuk, tetapi tidak menaruh perhatian pada risiko lingkungan yang ditimbulkan (S. Thomas, 2002). Ethical fashion mewajibkan industri fesyen untuk memperhatikan setiap hal yang berkaitan dengan nilai-nilai moral dan sosial (Jihan, 2021).

Label sustainable fashion jangan sampai merusak lingkungan. Apabila bahan baku bersumber dari alam, maka perusahaan industri tekstil harus bijak agar tidak menimbulkan kelangkaan. Di samping itu, sustainable fashion perlu memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya terbatas pada harga jual yang terjangkau untuk dibeli, tetapi juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Jika sustainable fashion dan ethical fashion dapat berjalan beriringan di tengah masifnya perkembangan zaman, maka kebutuhan masyarakat akan pakaian dapat terpenuhi dengan bijak tanpa mengorbankan lingkungan hidup di masa kini dan masa yang akan datang.

Referensi

Ahdiat, A. (2022, September 8). Diakses dari Databoks: https://databoks.katadata.co.id/infografik/2022/09/08/banyak-konsumen-lebih-pilih-e-commerce-untuk-belanja-fashion

Asia Pasific Rayon. (2019, November 9). Diakses dari https://www.aprayon.com/en/media-english/articles/what-is-sustainable-fashion/

Asia Pasific Rayon. (2022, February 15). Diakses dari https://www.aprayon.com/en/media-english/articles/why-viscose-fabric-is-the-future-of-the-fashion-industry/

Aulia Wara Arimbi Putri, J. I. (2020). Eksplorasi Eco Printing Daun Lanang dan Pewarnaan Alam Kayu Tegeran pada Kain Rayon sebagai Potensi Material Fashion Sustainable. Gorga: Jurnal Seni Rupa Vol. 9 No. 2, 317-325.

Envihsa. (2022, Maret 25). Diakses dari Envihsa FKM Universitas Indonesia: https://envihsa.fkm.ui.ac.id/2022/03/25/fast-fashion-tren-mode-yang-menjadi-bumerang-terhadap-lingkungan/

Jihan Pramodhawardhani Mahadinastya Endrayana, D. R. (2021). Penerapan Sustainable Fashion dan Ethical Fashion dalam Menghadapi Dampak Negatif Fast Fashion. Jurnal Prosiding Pendidikan Teknik Boga Busana FT UNY Vol. 16 No. 1, 1-5.

Ningsih, R. (2012). Potensi Perdagangan dan Investasi Serat Rayon di Indonesia. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan Vol. 6 No. 1, 109-128.

S. Thomas, A. V. (2002). Ethics and Innovation - Is an Ethical Fashion Industry an Oxymoron? 386-397.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun