Narkoba bisa dipakai untuk melemahkan lawan. Bisa menjadi perangkap yang mematikan, seperti halnya Kantong Semar yang menyerap semua kekuatan mangsanya.
Awalnya kantong semar "memancing" serangga dengan cara mengeluarkan aroma dari kelenjar nektar di kantongnya, supaya mendekati bibir kantong. Setelah itu serangga akan tergelincir dan masuk ke dalam kantong dan terjebak dalam cairan kantong. Cairan asam berfungsi mencabik-cabik tubuh serangga menjadi molekul protein.
Selanjutnya kantong semar mengeluarkan enzim proteolase (nephenthesin) sebagai enzim pengurai protein menjadi zat-zat sederhana (nitrogen, fosfor, kalium & garam-garam mineral). Zat-zat ini yang akan diserap menjadi nutrisi makanan.
5. Penyelundupan dan penjualan narkoba gaya baru.
INI BUKAN PROMOSI,
INI ADALAH KENYATAAN YANG ADA DI DEPAN MATA, YANG HARUS DITINDAK LANJUTI OLEH APARAT KHUSUS DAN MENJADI PERHATIAN KITA –MASYARAKAT- UMUMNYA.
Kemajuan tehnologi bisa digunakan apa saja dan siapa saja untuk mengambil keuntungan. Begitu juga dengan bandar narkoba. Mereka tidak mau ketinggalan jaman. Beberapa tahun belakangan ini, mereka memperdagangkan narkoba lewar jalur online yang lebih aman.
Apakah selama ini pernah dengar ada penangkapan narkoba yang diperjual belikan lewat online? Kalaupun ada pasti sedikit.
Sudah nonton film Deep Web (2015)? Sebuah film dokumenter yang menceritakan transaksi narkoba, bitcoin dan dunia bawah tanah internet.
Di film tersebut disebutkan sebuah website yang memperdagangkan narkoba secara online dengan cara yang paling aman. Bagaimana caranya supaya semua transaksi bisa aman?
Dalam website tersebut pengunjung dipandu untuk melakukan langkah langkah pengamanan.
Ide pembuatan web Silk Road sungguh nyeleneh, mereka menganggap narkoba adalah barang legal, tidak melanggar hukum. Adalah Hak Asasi Manusia untuk menggunakan narkoba yang tidak boleh dihukum.