Hadeeeehh...
Apakah ini sebuah lelucon? Saya berharap ini hanya dagelan saja. Kalau ini sebuah lelucon pasti sangat tidak lucu banget...
Kalau ini adalah sebuah ide dari pemerintah, pasti ide yang sangat konyol  dan menyakitkan yang pernah saya dengar.Â
Masa hanya karena dianggap penjara bisa penuh, koruptor ga akan di penjara sih?
Apakah pemerintah tidak tau bahwa banyak rakyat yang sudah muak dengan perilaku koruptor? Sehingga banyak yang mengusulkan koruptor dihukum mati.
Lalu bagaimana sekarang tiba tiba ada usulan konyol seperti itu?
Apakah negara ini sudah tidak punya uang lagi untuk membangun penjara? Sehingga sampai mengorbankan perasaan rakyat? Jangan sampai masyarakat menjadi apriori terhadap pemerintah dan menganggap pemerintah lebih berpihak pada koruptor, lho...
Mengapa bukan maling ayam, pencopet dan maling maling kelas teri kaya gitu yang tidak harus dipenjara? Karena hukuman berupa pukulan dan tendangan dari masyarakat atau polisi yang sudah diterima tersangka (ini baru sebagai tersangka aja, sudah menerima hukuman, lho) bisa dianggap sesuai dengan harga barang yang dicurinya.
Mengapa yang harus dikaji adalah hukuman pada koruptor bukan penjahat kelas teri? ini logika yang terbolak balik banget, kan?
Mestinya penjahat kelas teri itu bisa diberi hukuman berupa kerja sosial atau yang lain bukan dengan hukuman sel penjara. Karena sudah bukan rahasia lagi bahwa penjara adalah sekolah. Tempat yang paling baik bagi penjahat kelas teri belajar untuk menjadi penjahat yang lebih busuk.
Saya jadi makin tidak mengerti dengan cara berpikir menteri yang sekarang ini. Apakah dengan begitu bisa saya simpulkan bahwa pemerintah ingin memenjarakan maling kelas teri tapi membebaskan maling kelas kakap, begitu?