Kita tidak lagi perduli dengan lingkungan sekeliling, sehingga begitu banyak pengemis, pekerja anak disekitar kita, tanpa melakukan sesuatu. Yang ada justru ikut mempekerjakan anak.
(Bisa dibaca : http://www.kompasiana.com/mikereys/pekerja-anak-salah-siapa_55994c67117b61560a8b4567)
Kita baru heboh, rame, hanya pada saat ada kejadian yang menggegerkan.Â
Lucunya pemandangan tersebut tiap hari kita lihat sehari hari tapi kita tidak perduli, tetap cuek bebek.
(Bisa dibaca : http://www.kompasiana.com/mikereys/standar-ganda-kita-semua_55561cffb67e617c2e908c9d)
Ini yang harus menjadi pemikiran bukan hanya pemimpin saja tapi harus menjadi PR kita semua.
Kita hanya sibuk tentang lingkungan hanya pada saat ada kepentingan saja, kan?
Hanya saat untuk memojokan pihak tertentu saja, kan?
Coba kalau ga ada ribut ribut soal reklamasi pantai, kebakaran hutan, anak meninggal, dan lain sebagainya, apakah kita perduli tentang hal itu?
Kita cuek bebek aja, padahal tiap hari melihatnya, kan?
Jadi, apa yang diharapkan Ahok memang benar.Â
Jakarta atau bangsa ini, MEMBUTUHKAN ORANG YANG PERDULI BUKAN ORANG YANG PINTAR.
Orang pintar justru lebih banyak yang mengakali rakyat, tapi orang perduli selalu ingin memberi kepada masyarakat.
Bersambung...
Salam Damai...