Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Anomali Kosta Rika Menorehkan Sejarah Baru

8 Juni 2016   20:09 Diperbarui: 8 Juni 2016   20:12 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Silahkan dilihat gambar dibawah ini...

Apa pendapatnya jika melihat pola serangan 4-4-2 yang dipakai tim USA?

Lalu bagaimana pendapatnya jika melihat pola serangan 5-4-1 yang diterapkan oleh Oscar Ramirez untuk tim Kosta Rika?

http://www.kompas.tv/live/ dan dokpri
http://www.kompas.tv/live/ dan dokpri
Pada gambar diatas, kita secara jelas bisa melihat, formasi serangan 4-4-2, yang dipakai Klinsmann, adalah pola menyerang, karena menempatkan dua penyerang yang akan dibantu oleh dua sayap kanan kiri. Formasi serangan ini sesuai dengan karakter tim USA, yang agresif. 

Sebaliknya, 5-4-1 pola serangan yang dipakai Kosta Rika.dengan menumpuk 5 orang sekaligus di lini pertahanan dan 4 orang di tengah, Oscar Ramirez ingin Kosta RIka bertahan, malah bisa dibilang sangat bertahan. Itu yang menjadi ciri khas permainan Kosta Rika yang terkenal dengan pertahanannya.

Secara logika, Kosta Rika hanya mengandalkan serangan balik yang dibantu oleh sayap kanan Campbell dan Bolanos dari kiri saja. 

Namun apa yang terjadi di lapangan, terbalik 180 derajat. Kosta Rika yang rencananya mengandalkan serangan balik, justru sejak menit pertama berinisiatif mengambil alih serangan.  Sebaliknya USA, yang menggunakan pola menyerang, justru dengan cerdik memanfaatkan banyak kesalahan yang dilakukan oleh para pemain Kosta Rika dengan sangat efektif.

Sebuah anomali, kan?

Ini yang patut dipertanyakan. Atas instruksi siapa mereka mengubah permainan? Kapten ataukah pelatih? Perubahan permainan bukan tidak boleh, namun dilakukan jika dalam keadaan terdesak, atau ketinggalan. Dan pelatih bisa memasukan pemain yang cocok dengan pola yang baru. Apa yang terjadi pada tim Kosta Rika, jelas berbeda, mereka menyerang sejak peluit dibunyikan.

Bagaimana mungkin sebuah tim yang dirancang untuk bertahan, kemudian mereka menyerang? Bisa terlihat dari rekamanannya lagi deh, serangan pemain Kosta Rika hanya sedikit yang berbahaya bagi gawang USA...

Anomali ini, yang tidak dibahas oleh Hanif Marjuni dan Cristian Carrasco di Kompas Tv tadi pagi. Keduanya hanya melihat begitu banyak celah di sektor pertahanan Kosta Rika saja. Padahal, celah di lini belakang pertahanan Kosta Rika terjadi akibat sibuknya pemain tengah, membantu serangan. Karena para pemain tengah Kosta Rika, yang fungsinya untuk menopang pertahanan, atau setidaknya ada 2 pemain tengah yang membantu lini pertahanan, malah naik ke atas menyerang.

Mari kita diperhatikan cuplikannya...


Dalam cuplikan bisa dilihat, lini pertahanan Kosta Rika tetap ada 5 orang, namun karena lini tengahnya kosong. Maka, ketika pemain USA melakukan serangan balik, bisa langsung menembus ke jantung pertahanan Kosta Rika, atau malah langsung berhadapan dengan Pemberton, sang penjaga gawang Kosta Rika. Semua gol yang dihasilkan pemain USA, melulu karena kesalahan pemain Kosta Rika!

Ya udah deh, yook kita simak, jalannya pertandingan berdasarkan pengamatan saya aja ya...

Menghadapi serangan pemain Kosta Rika, yang berinisiatif menyerang lebih dulu, para pemain USA dengan santainya menarik diri lebih ke dalam. Namun tidak ada serangan Kosta Rika yang membahayakan gawang mereka.

Taktik tersebut digunakan untuk memancing pemain Kosta Rika untuk meninggalkan pos nya, setelah itu baru para pemain USA, bisa melakukan serangan balik ke jantung pertahanan Kosta Rika dengan cepat melalui operan panjang.

Taktik tersebut terbukti sangat jitu. Pemain Kosta Rika terlihat kedodoran menghadapi serangan balik pemain USA. Sehingga mereka kurang cepat menutup celah celah yang ditinggalkan.

Baru 7 menit berjalan, para pemain USA yang dengan cepat melakukan serangan balik dari sektor kiri pertahanan Kosta Rika, membuat pemain belakang Kosta Rika panik. Akibatnya, Luna pemain belakang Kosta Rika, secara sengaja mendorong Bobby Wood di kotak terlarang.

https://www.youtube.com/watch?v=hZdynkN-O-E
https://www.youtube.com/watch?v=hZdynkN-O-E
Maka, tak pelak lagi wasit menunjuk titik putih. Clint Dempsey, pemain veteran USA, tidak menyia nyiakan kesempatan tersebut, 1-0 untuk USA...

Ketinggalan 1-0, tidak membuat pemain Kosta Rika sadar akan kesalahannya, mereka justru terus melakukan serangan tanpa memperhatikan pertahanannya. Padahal serangan pemain Kosta Rika, tidak satupun yang membahayakan gawang USA yang dijaga oleh Guzan.

Sebaliknya, serangan balik pemain USA, beberapa kali terlihat sangat membahayakan gawang Kosta Rika, karena para pemain tengah Kosta Rika sibuk membantu serangan.

Contohnya, pada menit ke 27, Vardes sudah berdiri bebas menerima bola operan, namun sayangnya tendakan Vardes hanya menerpa sisi kanan gawang Kosta Rika.

Lagi lagi Vardes, pada menit ke 33, mendapat bola operan dari tengah, langsung menusuk ke sektor kiri pertahanan Kosta Rika, namun tendangannya masih jau melampaui mistar gawang.

Pada menit ke 36, giliran Jermain Jones yang mendapat kesempatan emas, tapi tendangannya masih melesat diatas mistar gawang Pemberton.

Dari situ kita bisa tahu, hanya tinggal menunggu waktu saja, gawang Kosta Rika akan kebobolan lagi. 

Terbukti, satu menit kemudian, Dempsey yang mendapat bola rebound, berlari menusuk sektor tengah pertahanan Kosta Rika. Dengan cepat, Dempsey mengoper bola ke Jermain Jones yang berdiri bebas tanpa pengawalan, yang kali ini tidak menyia nyiakan kesempatan emas. Bola dengan cepat melunur ke sisi kiri gawang Kosta Rika, skor berubah menjadi 2-0 untuk USA.

Menjelang akhir babak pertama, tepatnya pada menit ke 42, lagi lagi pemain belakang Kosta Rika lengah. Dempsey bisa bebas mengoper bola ke Robby Wood yang juga tanpa pengawalan berarti. Robby Wood melepas tendangan lurus menembus sisi kanan gawang Kosta Rika, 3-0 untuk USA...

Jadi bukannya menyamakan kedudukan, malah pemain Kosta Rika seperti melakukan bunuh diri dengan melakukan serangan tanpa arti ke pertahanan USA. Seakan mereka memberi peluang USA untuk menambah gol.

Memasuki babak kedua...

Tak ada pilihan lain bagi pemain Kosta Rika, mereka harus bisa memperkecil ketingalannya. Namun pemain USA yang tampaknya sudah cukup puas dengan hasil 3-0, tidak mau terpancing, mereka terus memperkuat pertahanannya. Bertahan dan bertahan.

Mereka melakukan penjagaan dengan sangat ketat, lini pertahanannya. Hanya sesekali melakukan serangan balik.

Ketatnya lini pertahanan USA, menyebabkan sangat sedikit peluang Kosta Rika untuk memperkecil ketinggalannya. Ini menyebabkan pertandingan babak kedua tidak semenarik babak pertama.Serangan para pemain Kosta Rika pun, tidak ada yang terlalu membahaya.

Baru menjelang akhir pertandingan, tepatnya pada menit ke 83, ada peluang bagi Kosta Rika, namun sia sia, karena Chacon pemain pengganti Kosta Rika, terlanjur maju lebih dulu ketimbang bolanya, sehingga bola dapat dihalau dengan mudah pemain USA...

Lagi, pada menit ke 87, akibat keteledoran pemain belakang Kosta Rika yang lalai menerima bola dari kiper, berhasil direbut oleh Zusi, yang baru masuk pada menit ke 70, untuk menggantikan pemain Bobby Wood.

Secepat itu Zusi, berhadapaan dengan Peberton tanpa pengawalan dan dengan dinginnya lalu menceploskan bola ke sisi kiri Peberton.

Jadi, dengan kekalahan 4-0, selain menjadi pelengkap penderitaan Kosta Rika, juga menjadi sejarah baru pertemuan kedua tim yang sudah ditorehkan selama 41 tahun.

Silahkan Dilihat rekor pertandingan keduanya disini

***

Dalam pertandingan pagi tadi, sangat pantas bagi Clint Dempsey, untuk menjadi “Man of the Match”, karena sukses membuat gol dan memberi 2 asisst, serta berhasil memporak porandakan pertahanan Kosta Rika.

Selamat buat USA...

Kalian memang layak menang. Karena kehebatan mengendalikan emosi, bisa melihat celah dan tidak terburu buru mengejar target kemenangan.

Namun belum saatnya untuk berpesta, yang akan menyebabkan mabuk kemenangan, karena masih ada pertandingan penentuan melawan Paraguay, Minggu, tanggal 12 Juni nanti.

Pertandingan yang pasti akan sangat menarik, akan disiarkan secara Live di Kompastv, jam 06.00 WIB, dimana kita nanti akan melihat kehebatan kedua tim yang sama sama mempunyai karakter menyerang...

Untuk pemain Kosta Rika, kekalahan ini merupakan pelajaran yang sangat berarti, karena telah melakukan berbagai macam blunder yang tidak perlu.

Tetap semangat dan segera bangkit dari kekalahan, masih ada peluang walaupun kecil, yaitu menghajar Kolombia yang sudah pasti lolos, dengan skor telak –minimal 4-0- tapi dengan catatan, USA dilibas juga oleh Paraguay namun hanya dengan skor tipis saja...

Dokpri
Dokpri
Salam Damai...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun